Sentimen
Positif (44%)
6 Jun 2023 : 01.17
Partai Terkait

Diundang ke Istana, Begini Kesaksian Akbar Faizal Soal Pernyataan Cawe-cawe Jokowi, Ini yang Sebenarnya Diinginkan Presiden

Gelora.co Gelora.co Jenis Media: News

6 Jun 2023 : 01.17
Diundang ke Istana, Begini Kesaksian Akbar Faizal Soal Pernyataan Cawe-cawe Jokowi, Ini yang Sebenarnya Diinginkan Presiden

GELORA.CO -YouTuber Akbar Faizal memberikan kesaksian perihal pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal akan cawe-cawe terhadap pencalonan presiden 2024.

Akbar Faizal merupakan satu dari 25 pemimpin redaksi media dan YouTuber yang diundang presiden ke Istana negara pada Senin (29/5/2023) lalu.

Di kanal YouTube Helmy Yahya, Akbar Faizal memberikan kesaksiannya soal pernyataan yang dilontarkan Presiden Jokowi.

“Saya ingin jelaskan dengan sejelas-jelasnya. "Begini ucapan Presiden dihadapan teman-teman," ujar Akbar Faizal mengawali kesaksiannya, dikutip Suara Liberte dari kanal YouTube Helmy Yahya Bicara pada Senin (5/6/2023).

"Sebagai orang politik dan pemimpin. Mau tidak mau, saya harus cawe cawe agar seluruh pencapaian ini (pembangunan) dapat diteruskan," ujar Akbar meniru ucapan Presiden Jokowi.

Menilik dari pernyataannya, Akbar justru menilai presiden ingin mengatakan bahwa siapapun presiden yang terpilih di masa mendatang, sebaiknya meneruskan pembangunan yang ada.

"Siapa pun pemimpin Indonesia di masa depan. Tolong teruskan apa yang telah kita capai," ujar YouTuber sekaligus Politikus Partai Golkar ini.

Baru-baru ini Presiden Jokowi mengatakan dirinya tetap akan cawe-cawe terhadap urusan pencalonan presiden dalam makna positif. "Demi bangsa dan negara saya akan cawe-cawe, tentu saja dalam arti yang positif," ucap Jokowi di Istana Negara, Senin (29/5/2023).

Hal itu disampaikan Jokowi saat bertemu dengan para pemimpin redaksi sejumlah media serta content creator seperti Akbar Faisal, Helmy Yahya, dan Arie Putra. Jokowi menegaskan cawe-cawe yang dimaksudnya tentu masih dalam koridor aturan.

Jokowi menegaskan dirinya tidak akan melanggar Undang-undang ataupun mengotori demokrasi. Alasannya cawe-cawe terkai pencalonan presiden karena kepentingan penentuan Indonesia menjadi negara maju hanya tersisa waktu 13 tahun ke depan.

Sentimen: positif (44.4%)