KBRN, Jakarta: Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Teluk Hading 538 TNI AL terbakar saat melaksanakan operasi rutin. Tepatnya di sekitar Selat Selayar, Sulawesi Selatan, Sabtu (3/6/2023) siang.

Simak spesifikasi KRI Teluk Hading 538, diketahui merupakan kapal kedelapan dari kapal perang jenis pendarat. Nama Teluk Hading itu, merupakan nama sebuah teluk di wilayah Tanjung Bunga, Kabupaten Flores Timur, NTT.

KRI Teluk Hading diproduksi oleh VEB Peenewerft, Wolgast, Jerman Timur pada 1978. Kapal perang itu, diperuntukan Angkatan Laut Jerman Timur dengan nomor lambung 614.

Kapal berjenis Frosch-I/Type 108 ini kemudian dibeli pemerintah untuk TNI Angkatan Laut dan masuk armada pada 1994. Kapal perang ini masuk dalam paket pembelian sejumlah kapal perang eks Jerman Timur pada masa pemerintahan Presiden Suharto.

KRI Teluk Hading ditugaskan sebagai armada pendarat bagi pasukan Marinir TNI AL. Kapal itu juga memiliki fungsi sebagai kapal pengangkut logistik.

Spesifikasi KRI Teluk Hading

KRI Teluk Hading memiliki berat 1,900 ton, berdimensi 90,70 meter x 11,12 meter x 3,4 meter. Kapal perang tersebut, memiliki 2 mesin diesel, 2 shaft menghasilkan 12.000 BHP (Brake Horsepower).

Dengan kekuatan 12.000 BHP, tenaga itu mampu mendorong kapal hingga kecepatan 18 knot. Kapal itu, diawaki oleh maksimal 42 pelaut dan mampu mengangkut kargo hingga seberat 600 ton.

Kelengkapan Persenjataan

KRI Teluk Hading bukanlah termasuk armada tempur, kapal ini jenis armada pendarat dan pengangkut logistik. Meski begitu, KRI Teluk Hading bisa dipersenjatai beberapa senjata.

• 1 kanon laras ganda kaliber 37mm Model 1939
• 1 Meriam Bofors 40/70 berkaliber 40mm dengan kecepatan tembakan 120-160 rpm, jangkauan 10 Km untuk target permukaan terbatas dan target udara.
• 2 kanon laras ganda kaliber 25mm
• Sensor dan elektronis
• KRI Teluk Hading diperlengkapi radar MR-302/Strut Curve Air/Surface Search.
​