Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Luar Negeri Antony J. Blinken berbicara di Finlandia yang merupakan anggota baru NATO pada Jumat (2/5/23). Ia mengingatkan Sekutu untuk memperkuat pertahanan Ukraina terhadap Rusia. Ia juga memperingatkan terhadap gencatan jangka pendek- yang mungkin menguntungkan Moskow.

Dalam pidato simbolis di Balai Kota di Helsinki, ibu kota Finlandia, Blinken menyatakan cara perang Presiden Rusia Vladimir V. Putin telah menjadi bumerang sejak Moskow meluncurkan invasi besar-besaran ke Ukraina pada Februari 2022.

-

-

Dia mencatat, salah satunya, keputusan Finlandia tahun lalu untuk melepaskan diri dari puluhan tahun netralitas tegas dan bergabung dengan aliansi NATO merupakan pukulan strategis besar bagi Putin, yang menyebut perluasan NATO sebagai ancaman besar bagi keamanan Rusia.

"(Keputusan Putin berperang) Telah menjadi kegagalan strategis - sangat mengurangi kekuatan Rusia, kepentingannya, dan pengaruhnya untuk tahun-tahun mendatang," kata Blinken.

"Ketika Anda melihat tujuan dan sasaran strategis jangka panjang Presiden Putin, tidak ada pertanyaan: Rusia jauh lebih buruk hari ini daripada sebelum invasi skala penuh - secara militer, ekonomi, geopolitik," tambahnya.

Masuknya Finlandia secara resmi ke dalam NATO pada bulan April, kata Blinken, adalah perubahan besar yang tidak terpikirkan sebelum perang di Ukraina. Peristiwa ini juga menjadi salah satu dampak dari yang dilakukan Putin atas dirinya sendiri dengan menyerang tetangganya.

Dalam pidatonya selama 40 menit pada hari Jumat, Blinken mendukung pemikiran pemerintahan Biden tentang perang, dengan mengatakan bahwa Putin tanpa sadar telah mengungkap dan memperparah kelemahan militer Rusia, membuat ekonominya tertatih-tatih, menghabiskan pendapatan energinya, dan mengilhami NATO untuk menjadi lebih baik didanai, lebih bersatu - dan lebih besar.

Pejabat AS percaya bahwa jika serangan balasan Ukraina yang akan datang gagal memperoleh hasil yang dramatis, tekanan akan tumbuh dari seluruh dunia untuk menemukan cara untuk setidaknya menghentikan pertempuran.

"Selama beberapa bulan mendatang, beberapa negara akan menyerukan gencatan senjata," kata Blinken.

"Di permukaan, kedengarannya masuk akal - bahkan menarik. Lagi pula, siapa yang tidak ingin pihak yang bertikai meletakkan senjata mereka? Siapa yang tidak ingin pembunuhan berhenti?"

Tetapi gencatan senjata yang membekukan jalur saat ini, dengan Rusia menguasai sebagian besar wilayah Ukraina, tambahnya, "bukanlah perdamaian yang adil dan abadi. Ini adalah kedamaian Potemkin. Itu akan melegitimasi perampasan tanah Rusia. Itu akan memberi penghargaan kepada agresor dan menghukum korban."

Blinken berbicara pada rangkaian perjalanan selama seminggu ke Norwegia, Swedia dan Finlandia.

Berbicara kepada para pemimpin Eropa pada hari Kamis, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berpendapat untuk keanggotaan negaranya di NATO, dengan mengatakan undangan yang jelas dari anggota kepada Ukraina diperlukan tahun ini.

Namun dalam sambutannya pada hari Jumat dia juga mengakui bahwa Ukraina tidak dapat bergabung dengan aliansi tersebut selama masih berperang dengan Rusia.

Baik presiden Prancis dan menteri pertahanan Inggris telah menyatakan poin yang sama dalam beberapa hari terakhir. Mereka mengatakan bakal mendukung Ukraina tetapi keanggotaan penuh NATO untuk saat ini di luar jangkauan.

Putin mengutip ekspansi NATO ke arah timur sebagai salah satu pembenarannya atas invasi tersebut. Pada hari Jumat, juru bicara Kremlin, Dmitry S. Peskov, mengatakan bahwa Rusia akan terus bertindak demi kepentingan keamanan nasionalnya, menurut kantor berita negara Tass.

"Ini berarti mencegah perluasan aliansi, serta kemajuan yang jelas menuju perbatasan kita dan kemungkinan keanggotaan NATO di Ukraina," katanya.

-