Sentimen
Negatif (72%)
3 Jun 2023 : 15.01

Perubahan Iklim Menjadi Ancaman Nyata Bagi Manusia

3 Jun 2023 : 22.01 Views 3

Detik.com Detik.com Jenis Media: News

Perubahan Iklim Menjadi Ancaman Nyata Bagi Manusia
Jakarta -

Ketua Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU) TB Ace Hasan Syadzily mengatakan perubahan iklim (climate change) menjadi ancaman nyata bagi manusia seperti kesehatan, keselamatan, serta aktivitas ekonomi. Dia mengatakan LPBINU akan membahas langkah mitigasi perubahan iklim.

"Cuaca ekstrem hingga bencana alam yang sering terjadi terkait erat dengan perubahan iklim, menimbulkan kerugian yang begitu besar baik korban jiwa, hilangnya aset, serta menurunnya aktivitas produksi khususnya di sektor pertanian telah dirasakan akibat perubahan iklim yang saat ini terjadi," ujar Ace pada pembukaan Rakornas LPBINU di Pesantren Al-Hamidiyah berdasarkan keterangan yang diterima, Sabtu (3/6/2023).

Dia mengatakan untuk mengatasi hal tersebut perlu respons kebijakan adaptasi dan mitigasi. Menurutnya, perubahan iklim perlu menjadi perhatian serius di Indonesia.

-

-

Ketum PBNU KH Yahya Cholil Staquf dan Letjen TNI Suharyanto hadir dalam pembukaan Rakornas LPBINU (dok Istimewa)

"Persoalan perubahan iklim bukan hanya soal kemanusiaan, tetapi isu universal yang menyangkut eksistensi bumi sebagai tempat planet hidup, dampaknya bisa kita rasakan. Cuaca ekstrem saat ini menyebabkan banjir, longsor, kekeringan, pemanasan global, dan lain-lain, apalagi Indonesia berada pada cincin api yang dihantui dengan berbagai jenis-jenis bencana," katanya.

"Dalam Rakornas LPBINU ini kami akan membahas aksi konkret dan nyata baik di tingkat pusat maupun daerah untuk ikut serat berkontribusi bagi merawat jagat ini. Mungkin di antara kita ingat pemikir Sayyed Hossein Nasr seorang guru besar bahwa krisis lingkungan dan kerusakan alam tidak serta merta disebabkan oleh alam itu sendiri, ada intervensi manusia dan sains yang turut menyebabkan degradasi lingkungan," imbuhnya.

Ia menjelaskan bahwa untuk mengatasi problem tersebut Sayyed Hossein Nasr menawarkan dengan mencoba agama hadir melakukan rekonstektualisasi nilai-nilai agama dan kearifan lokal. Ia menyatakan bahwa LPBINU siap berkontribusi besar dalam upaya menyelamatkan bumi.

"Kegiatan Rakornas ini tujuan yang paling utama adalah kami ingin melakukan konsolidasi penguatan, kelembagaan LPBI se-Indonesia. Kami ingin bahwa melalui penugasan yang diberikan oleh Ketua Umum PBNU kepada kami, LPBINU dapat terkonsolidasi dengan baik dan hadir di tengah masyarakat di kala masyarakat sedang mengalami bencana," ucapnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan tujuan berikutnya yaitu untuk memperkuat sinergi dan kolaborasi dalam penanggulangan bencana serta perubahan iklim dalam rangka membangun dan meningkatkan kesiapsiagaan bencana serta perubahan iklim.

"Rakornas ini menindaklanjuti apa yang menjadi arahan ketua umum yaitu spiritual ekologi, sejalan dengan apa yang telah dihasilkan dari rekomendasi tokoh-tokoh agama yang dilaksanakan di Bali yang tergabung dalam R20 yang salah satunya memperkenalkan konsep spiritual ekologi dan ini sejalan juga dengan semangat 1 Abad NU yang mengusung tema merawat jagat," pungkasnya.

(jbr/hri)

Sentimen: negatif (72.7%)