POJOKSATU.id, JAKARTA— Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengkritik konflik Papua yang tidak kunjung selesai di pemerintahan Joko Widodo (Jokowi).

Komunikolog politik dan hukum nasional, Tamil Selvan memandang, kritik Megawati pada Jokowi ini karena Ketum PDIP ini ingin menunjukkan lebih peduli terhadap persoalan Papua dibanding Jokowi.

“Jadi Megawati itu lebih concern terhadap negara ini, lebih concern terhadap bangsa ini ketimbang petugas partainya,” ujar Tamil Selvan, Jumat (2/6).

Menurut Tamil, secara tidak langsung, Megawati ingin menunjukkan bahwa petugas partainya, dalam hal ini Jokowi, tidak berhasil mengatasi persoalan di Papua.

-

Megawati Kritik Pemerintahan Jokowi Tak Kunjung Beres Selesaikan KKB Papua

Megawati ingin masyarakat memberikan kepercayaan kepadanya untuk menunjuk orang-orang yang akan menjadi presiden, agar dia dapat menuntaskan persoalan bangsa.

“Kira-kira simbol itu yang saya lihat ketika Megawati mengkritisi konflik Papua yang tidak selesai-selesai dalam kepemimpinan Jokowi dua periode,” tegas Dosen Universitas Dian Nusantara ini.

Menurutnya, ada upaya mengalihkan kepercayaan publik dari Presiden Joko Widodo kepada calon presiden yang akan diusung PDI Perjuangan 2024 mendatang dalam hal ini Ganjar Pranowo.

Sebelumnya, Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri mengkritik pemerintahan Jokowi terkait penanganan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua yang tak kunjung beres.

Kritik Megawati kepada Jokowi ini disampaikan saat menghadiri serah terima pengoperasian KRI Bung Karno-369 di Dermaga Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (1/6).

Megawati mengklaim memahami betul permasalahan di daerah lantaran pernah menjabat sebagai presiden.

“Karena saya bilang, saya pernah presiden. Saya tahu dan saya tahu banget, bukannya tahu saja,” katanya.

“Yang namanya, kan dulu saya juga bisa punya panglima suka saya perintah, jadi saya lihat ini kenapa ya? Salahnya di mana ya?” kritik Megawati soal Papua ini.

Oleh karena itu, ia mengaku ingin menerjunkan sejumlah batalion tentara ke Papua.

“Saya lihat yang maju ke Papua ini. Saya terus bilang, kalau saya masih komandan, boleh toh Pak ngomong?” ucap Megawati menjeda.

“Kalau saya masih komandan, saya turunkan di sana berapa batalion. Keren, kan,” lanjut dia.

Apalagi, katanya, pasukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) ini tidak lebih banyak dari jumlah TNI.

“Saya kan mikir ini hanya segitu. Lah, kok, dipateni (dibunuh). Dal, del, dal, del. Matek,” sambungnya. (ikror/pojoksatu)