Sentimen
Positif (95%)
1 Jun 2023 : 15.54
Informasi Tambahan

Institusi: Universitas Indonesia, UGM

Kab/Kota: Yogyakarta, Solo

Tokoh Terkait

Puisi Hujan Bulan Juni Karya Sapardi Djoko Damono

1 Jun 2023 : 15.54 Views 6

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

Puisi Hujan Bulan Juni Karya Sapardi Djoko Damono

PIKIRAN RAKYAT - Sapardi Djoko Damono dikenal lewat berbagai puisi cintanya, Hujan Bulan Juni adalah salah satu yang populer.

Menukil keterangan di laman Kemendikbud, puisi-puisi Sapardi Djoko Damono terkenal dengan penggunaan kata-kata yang sederhana, namun memikat. Sapardi Djoko Damono menggandrungi dunia kepenulisan sejak sekolah menengah.

Kesukaannya terhadap dunia kepenulisan semakin berkembang tatkala dia berkuliah di Fakultas Sastra dan Kebudayaan, Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta.

Berikut adalah puisi Hujan Bulan Juni karya Sapardi Djoko Damono.

Hujan Bulan Juni

Tak ada yang lebih tabah
Dari hujan bulan Juni
Dirahasiakannya rintik rindunya
Kepada pohon berbunga itu

Tak ada yang lebih bijak
Dari hujan bulan Juni
Dihapuskannya jejak-jejak kakinya
Yang ragu-ragu di jalan itu

Tak ada yang lebih arif
Dari hujan bulan Juni
Dibiarkannya yang tak terucapkan
Diserap akar pohon bunga itu

Hujan Bulan Juni pernah diadaptasi menjadi film pada tahun 2017 dengan judul yang sama, diperankan Adipati Dolken dan Velove Vexia.

Sapardi Djoko Damono merupakan anak sulung dari pasangan Sadyoko dan Sapariah. Dia lahir di Ngadijayan, Solo, Jawa Tengah, 20 Maret 1940.

Nama Sapardi terinspirasi dari waktu kelahirannya pada bulan Sapar dalam kalender Jawa. Menurut kepercayaan orang Jawa, orang yang lahir pada bulan Sapar kelak akan menjadi sosok yang pemberani dan teguh dalam keyakinan.

Pada tahun 1989, Sapardi Djoko Damono meraih gelar doktor dalam ilmu sastra dengan disertasi yang berjudul 'Novel Jawa Tahun 1950-an: Telaah Fungsi, Isi, dan Struktur'. Pada tahun 1995, dia dikukuhkan sebagai Guru Besar di Fakultas Sastra Universitas Indonesia.

Dia juga menerjemahkan berbagai karya penulis asing, esai, dan sejumlah artikel di surat kabar, termasuk kolom sepak bola. Sapardi juga sedikit menguasai permainan wayang karena kakeknya berprofesi sebagai dalang.

Sapardi Djoko Damono meningal dunia di usia ke-80 tahun pada Minggu 19 Juli 2020.***

Sentimen: positif (95.5%)