Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Bekasi, Bukit Duri, Cikarang
Kasus: kecelakaan
Sopir tembak KEA Express jadi DPO polisi
Alinea.id Jenis Media: News
Istri korban, Tsalisa mengatakan, sang suami kala itu berangkat kerja dari Bukit Duri menuju Meruya. Insiden kelam itu terjadi sekitar pukul 05.15 WIB, Sukron selaku sopir truk boks mengaku kendaraannya mengalami rem blong.
Sementara itu Pemilik PT. KEA Berkah Makmur Mutommimah mengatakan, Sukron merupakan sopir "tembak' atau pekerja lepas di perusahaannya. Sukron adalah salah satu kawan dari sopir perusahaanya.
"Iya, ya (sopir tembak) seperti itu, selama ini (mencari sopir) berjalan seperti itu. Cuma KTP (jaminan Sukron) identitas dia aja, hanya titip-titipan saja," kata Mutommimah yang akrab disapa Ibu Tomi ditemui di kawasan Cikarang Utara, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (30/5).
Selama bekerja di perusahaannya, Ibu Tomi mengaku, Sukron tidak pernah menaruh surat lamaran. Para sopir "tembak" itu, didapatkannya dari mulut ke mulut para karyawan resmi perusahaannya.
"Jadi saya ada driver dan dia temannya driver. Dia memberikan informasi tetapi tidak memberikan lamaran, boleh (bekerja), enggak ada jaminan," katanya, mengungkapkan.
Bahkan, dia mengatakan telah mempraktikkan hal tersebut semenjak perusahaannya terbentuk pada 2016.
"Pertama kali (sopir insiden kecelakaan), buka (perusahaan) 2016, iya (sopir tembak) betul," ujarnya.
Mutommimah yang kerap disapa Ibu Tomi ini juga menegaskan hanya mampu memberikan uang empati Rp10 juta kepada keluarga korban. Namun Sukron dan ayahnya, tega membawa kabur duit santunan Rp10 juta tersebut.
"Sukron sempat memberikan uang Rp10 juta sebagai uang duka. Saya tidak menerimanya," kata Tsalisa, Senin (29/5).
Sentimen: positif (84.2%)