KBRN, Jakarta: PDIP meyakini, LPP RRI mampu menjadi 'jembatan' yang menghubungkan penyelenggara Pemilu 2024 dengan masyarakat. Tidak hanya itu, radio milik negara itu juga dinilai mampu mendekatkan partai politik (parpol) dengan rakyat Indonesia.

"Substansi terkait dengan kepemiluan ini, masyarakat dapat memiliki akses untuk mendapatkan informasi yang lengkap. Jadi, RRI ini adalah jembatan yang menghubungkan para penyelenggara pemilu, partai politik dengan masyarakat umum," kata Anggota DPR RI Fraksi PDIP Ansy Lema kepada RRI.co.id seusai menghadiri acara program 'Gerakan Cerdas Memilih', di kantor RRI Pusat, Jakarta, Rabu (31/5/2023).

Lema mengatakan, seluruh kandidat calon legislatif, presiden, dan wakil presiden  harus mampu didekatkan oleh RRI kepada para pemilih. Terlebih, mayoritas suara pemilih Pemilu 2024 diisi oleh generasi milenial dan Gen Z.

"Harapannya, RRI ini merah-putih, karena itu harus konsisten menjaga pemberitaan yang sejuk yang damai," ucapnya.

Lema merasa senang, RRI menghadirkan program 'Gerakan Cerdas Memilih' (GCM). Terlebih, program tersebut menyasar kepada generasi milenial dan Gen Z, selaku pemilik suara yang mendominasi Pemilu 2024.

"GCM sangat baik, karena sasarannya (pemilik suara-red) pemula yang belum pernah mengikuti pemilu. RRI hadir dengan info yang benar, prinsip jurnalis dan cover both side bahkan cover all side," katanya.

Menurutnya, program yang dilakukan RRI ini harus dilanjutkan atau diikuti oleh lembaga atau instansi negara lainnya. Sosialisasi pendidikan tentang pemilu untuk semua kalangan, harus dikencangkan.

"Sangat mengapresiasi GCM RRI dan harus disinergikan dengan lembaga penyelenggara di semua tingkatan. Tapi, LPP RRI harus memberi ruang kepada penyelenggara pemilu terkait hal teknis di Pemilu 2024," ucap Lema.
​