Sentimen
Negatif (100%)
31 Mei 2023 : 03.18
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Solo, Pandeglang, Palembang

Kasus: Kemacetan

Ibu Hamil Meninggal Diduga Karena Bidan Puskesmas Tidur, Ini Kata Kadinkes Sumsel

31 Mei 2023 : 03.18 Views 2

Merdeka.com Merdeka.com Jenis Media: Nasional

Ibu Hamil Meninggal Diduga Karena Bidan Puskesmas Tidur, Ini Kata Kadinkes Sumsel
Selasa, 30 Mei 2023 13:18 Reporter : Irwanto Puskesmas Pauh Musi Rawas Utara. Istimewa

Merdeka.com - Seorang wanita, TK, meninggal dunia bersama janin saat proses persalinan di Puskesmas. Keluarga dibuat kecewa karena menilai kematian keduanya diduga akibat pelayanan yang buruk dari Puskesmas tepatnya ditinggal bidan tidur.

Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Kesehatan Sumatera Selatan, Trisnawarman mengaku sudah menerima informasi itu setelah viral di media sosial. Hanya saja, dia belum mendapat laporan secara jelas kejadian tersebut.

"Benar, sudah ada laporan yang kami terima, tapi belum lengkap," ungkap Trisnawarman, Selasa (30/5).

Oleh karena itu, pihaknya telah menginstruksi Dinas Kesehatan Musi Rawas Utara untuk melakukan investigasi lebih lanjut. Apa pun hasilnya dapat segera dilaporkan agar bisa ditindaklanjuti.

"Kepala Dinkes dan pejabat di sana sudah ke lokasi, sekarang masih investigasi," ujarnya.

2 dari 4 halaman

Kronologi

Diberitakan sebelumnya, seorang pria, LK, harus dibuat bersedih dan kesal seumur hidupnya. Lantaran ditinggal istrinya meninggal dunia saat melahirkan. Ironisnya, kejadian itu disebut akibat kelalaian bidan yang menanganinya.

Kisah ini ia tuangkan dalam media sosial dan menjadi viral. Seperti akun Instagram @palembang_bedesau.id yang turut memposting ulang curahan hati LK, Senin (29/5).

Dalam akun IG tersebut, LK menerangkan secara jelas kronologi kejadian hingga istrinya meninggal dunia. Cerita itu ia tulis dalam bahasa daerah.

"Min tolong viralkan ataupun bagikan, supayo di liat pemerintah daerah supaya ado tindak lanjutnyo," tulis LK mengawali.

Ceritanya, istrinya hendak melahirkan dan ia bawa ke Puskesmas Pauh, Musi Rawas Utara, Sumatera Selatan, Selasa (9/5) sekitar pukul 22.00 WIB. Pukul 01.30 WIB, ketuban pecah. Namun hingga pukul 03.00 WIB belum juga melahirkan.

3 dari 4 halaman

Beberapa menit kemudian, mereka ditinggal bidan Puskesmas untuk tidur. Otomatis mereka tidak didampingi oleh seorang pun tenaga kesehatan di ruang bersalin.

Sontak, pria itu kesal dengan sikap bidan tersebut. Lantas ia menggedor pintu ruang bidan yang tidur dengan maksud menanyakan tindakan yang harus dilakukan karena kondisi istrinya sudah lemah.

"Awak marah, awak gedur lawang. Awak bicara sama bidan (apo kamu tu dak nak ngurus apo dak nak muat rujukan kondisi tika mulai lemah). (Saya marah, saya gedor pintu dan bicara sama bidan. Apa kamu tidak mau mengurus, apa tidak mau bikin surat rujukan karena Tika mulai lemah)," ujarnya.

Kemudian bidan keluar dan bicara dengan mertua LK di ruang bersalin. Mereka tersinggung dengan ucapan LK barusan sehingga bidan itu mengusir mertuanya dengan kata-kata kasar.

"Pas nak masok lagi takunci pintu, ngapo bidan ngunci pintu dakte kuargo yang nemani tika di dalam dakte utak nian bidan puskesmas pauh jangan mentang2 mereka bidan jangan sakendak kenda mereka. (Waktu mau masuk pintu sudah terkunci, kenapa bidan mengunci pintu, tidak ada keluarga yang menemai Tika di dalam. Tidak ada otak/pikiran bidan Puskesmas Pauh, jangan mentang-mentang mereka bidan maunya sendiri),” katanya.

Empat jam setelah ketuban pecah atau pukul 05.00 WIB, bidan barulah merujuk istrinya ke RS Ar Bunda Lubuklinggau. Namun, istri dan calon bayi pertamanya meninggal tak lama setelah tiba di rumah sakit.

4 dari 4 halaman

Kejadian itu membuat LK kecewa berat. Ia menyayangkan kelalaian bidan membuat dua nyawa yang ia sayangi pergi untuk selamanya. Padahal, hal itu bisa dicegah jika bidan segera mengambil tindakan untuk merujuk ke rumah sakit.

Lebih kecewanya lagi, saat istrinya berjuang justru ditinggal tidur oleh bidan yang mengaku mengantuk.

"Kejadian ko sebuah kelalaian bidan puskesmas. Memang ajal dakte yang tau tapi perawatan bidan tu muat idak puas. Allah tulah yang tau. (Kejadian ini adalah sebuah kelalaian bidan Puskesmas. Memang ajal tidak ada yang tahu tapi perawatan bidan itu membuat pelayanan tidak puas. Allah saja yang tahu)," tutupnya. [rnd]

Baca juga:
Cerita Tragis Wanita Meninggal saat Proses Lahiran, Diduga Ditinggal Bidan Tidur
Penumpang KRL Jogja-Solo Melahirkan di Stasiun Tugu, Begini Penanganannya
Viral Kisah Ibu Meninggal Dunia saat Melahirkan Anak ke 10, Diduga Akibat Pendarahan
Tak Tahu Dirinya Hamil, Seorang Perempuan Tiba-Tiba Melahirkan di Pesawat
Terjebak Kemacetan, Polisi Batu Bara Selamatkan Ibu Hamil yang Hendak Melahirkan
Menkes Budi Ungkap Angka Kematian Ibu di Indonesia Lebih Tinggi dari Singapura
Jalan Tak Bisa Dilewati Ambulans, Ibu di Pandeglang Ini Ditandu 7 KM Usai Melahirkan

Sentimen: negatif (100%)