Sentimen
Positif (100%)
31 Mei 2023 : 11.49
Informasi Tambahan

BUMN: PT Pertamina, PLN

Kab/Kota: Labuan Bajo, Solo

Segudang Manfaat Stasiun Swap Baterai Motor Listrik

31 Mei 2023 : 11.49 Views 2

Solopos.com Solopos.com Jenis Media: News

Segudang Manfaat Stasiun Swap Baterai Motor Listrik

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SOLO — Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), PT PLN dan PT Pertamina telah menandatangani nota kesepahaman di sela-sela forum Energy Transition Working Group (ETWG) G20 di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, untuk mempercepat transisi energi bersih.

Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan pemerintah terus menggenjot pengguna Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) dengan target 6 juta motor listrik pada 2025 dan 13 juta motor listrik pada 2030.

PromosiKisah Aditya: Bisnis Merosot saat Pandemi, Bangkit Berkat Mitra Tokopedia

Perkembangan kepemilikan motor listrik saat ini masih belum signifikan. Arifin Tasrif saat rapat dengan Komisi VII DPR menyatakan sampai dengan 17 November 2022 jumlah kendaraan listrik mencapai 33.800 unit, dengan perincian mobil 7.699 unit, sepeda motor 25.782 unit, bus listrik 58 unit, mobil barang 6 unit dan roda tiga 285 unit.

Di sisi lain, pemerintah telah menganggarkan insentif kepemilikan KBLBB. Dalam siaran pers 7 Maret 2023, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut B. Pandjaitan menyatakan subsidi kepemilikan KBLBB diharapkan dapat meningkatkan adopsi masal KBLBB sehingga industri kendaraan listrik dalam negeri akan terbentuk dan harga KBLBB akan menjadi lebih terjangkau.

Pemerintah telah berupaya mencapai target yang telah ditetapkan. Namun demikian, studi menunjukkan adopsi KBLBB di masyarakat saat ini masih jauh dari target tersebut. Hal ini disebabkan masih rendahnya sosialisasi dan edukasi mengenai manfaat KBLBB.

Selain itu, distribusi stasiun pengisian daya kendaraan, baik Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) maupun Stasiun Pengisian Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) masih sangat terbatas sehingga perlu ditingkatkan secara masif.

Ide membuat Mobile Battery Swap Charging Station (MBSCS) untuk motor listrik yang dikembangkan oleh Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo merupakan satu terobosan dalam rangka menjawab tantangan permasalahan yang ada saat ini, terutama ditujukan untuk peningkatan adopsi KBLBB secara signifikan.

Unit MBSCS adalah stasiun pengisian baterai yang menggunakan panel surya off-grid, yaitu sumber daya energi listrik sepenuhnya berasal dari tenaga surya. Unit MBSCS menggunakan kerangka luar dari kontainer berukuran 20 feet yang dilengkapi dengan chassis sebagai sarana penggerak.

MBSCS dilengkapi dengan 16 panel surya berkapasitas 490 watt-peak dan baterai penyimpan energi dengan kapasitas total 33,6 kWh. MBSCS memiliki kemampuan untuk menghasilkan daya listrik dari panel surya mencapai 11.082 kWh per tahun dengan luasan instalasi yang minim.

MBSCS diperkirakan mampu melakukan pengisian 22 baterai sepeda motor listrik dengan kapasitas baterai kendaraan 60V 23Ah dalam kurun waktu 12 jam.

Keberadaan unit MBSCS off-grid ini dapat mengawali penggunaan energi bersih, di mana tidak ada lagi faktor penggunaan energi fosil yang saat ini masih digunakan PLN dalam penyediaan energi listrik.

MBSCS memiliki tiga keunggulan utama yaitu dapat ditempatkan di mana saja, mampu mencukupi kebutuhan daya listrik secara mandiri dan bebas emisi.

Alasan yang dapat menjadi pertimbangan untuk mengaplikasikan MBSCS secara masif adalah MBSCS dapat membantu meningkatkan ketersediaan infrastruktur stasiun penggantian baterai dan pengisian daya listrik khususnya untuk motor listrik.

Unit MBSCS memiliki struktur yang sederhana dan mudah dioperasikan. Pengadaan unit ini tidak memerlukan lokasi khusus, sehingga unit ini dapat dimiliki oleh pihak swasta atau usaha kecil menengah (UKM) yang berminat mengoperasikan MBSCS sebagai mitra bisnis melalui skema bisnis yang menguntungkan.

Karena sifatnya yang mobile dan desain yang fleksibel, unit ini dapat dimanfaatkan tidak hanya untuk menjual unit baterai pengganti atau pengisi daya, namun demikian dapat dimanfaatkan sebagai sarana sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat.

Masyarakat dapat secara langsung mendapatkan pemahaman mengenai KBLBB.

Ketersediaan ruang yang memadai pada unit MBSCS, memungkinkan operator MBSCS memanfaatkan ruang yang tersedia sebagai sarana bisnis lainnya, misalkan sebagai showroom sepeda motor listrik, atau sebagai sarana sosialisasi dan promosi dengan menambahkan alat promosi untuk melakukan marketing campaign.

Pemerataan Infrastruktur

Berdasarkan perhitungan tekno-ekonomi, pengadaan unit MBSCS berkisar di nilai Rp400 juta-Rp425 juta. Nilai investasi yang besar ini disebabkan oleh tingginya harga panel surya dan baterai pembangkit listrik yang mutlak diperlukan pada unit MBSCS.

Imbal balik investasi/modal tentu menjadi pertimbangan penting dalam menjalankan proyek dengan nilai investasi tersebut.

Imbal balik utama untuk unit MBSCS didapatkan dari penjualan energi yang digunakan untuk pengisian baterai KBLBB sepeda motor listrik. Akan tetapi, unit MBSCS memiliki ruang yang terbuka lebar untuk kesempatan pemasukan lainnya.

Ilustrasi gambar Mobile Battery Swap Charging Station (MBSCS).

Pemasukan dari unit MBSCS bisa didapatkan dari pemanfaatan ruang pada unit sebagai showroom motor, tempat beriklan, dan tempat sosialisasi KBL.

Ruang yang tersedia pada unit MBSCS yang disediakan oleh pihak swasta/UKM juga dapat dimanfaatkan oleh pemerintah sehingga dapat turut serta terlibat dalam program sosialisasi atau edukasi yang menjadi target pemerintah.

Keberadaan MBSCS dapat membantu pemerataan infrastruktur pengisian daya listrik bagi KBLBB. Selain itu, MBSCS dapat menjangkau masyarakat secara lebih luas untuk lebih memahami manfaat dan urgensi dari penggunaan KBLBB di Indonesia.

Pemerintah juga dapat memanfaatkan MBSCS sebagai sarana sosialisasi program pemerintah terkait kendaraan listrik dan penggunaan energi baru terbarukan.

Untuk mendukung keberadaan MBSCS, pemerintah dianggap perlu untuk memberikan regulasi terkait unit MBSCS sehingga dapat membantu percepatan adopsi KBLBB di Indonesia.

Sentimen: positif (100%)