AKURAT.CO Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri), Jenderal Listyo Sigit Prabowo angkat bicara terkait dugaan bocornya putusan Mahkamah Konstitusi (MK). 

Adapun putusan yang diduga bocor tersebut merupakan putusan mengenai dikabulkannya gugatan sistem Pemilihan Umum atau Pemilu 2024 menjadi proporsional tertutup atau coblos partai. 

Mengenai hal ini, Listyo Sigit mengatakan telah menerima arahan langsung dari Menkopolhukam, Mahfud MD untuk menyelidiki isu dugaan kebocoran putusan MK tersebut. 

Listyo Sigit mengatakan tengah berkoordinasi untuk menentukan rencana tindak lanjut.

"Sesuai dengan arahan dari beliau (Mahfud MD) untuk melakukan langkah-langkah penyelidikan, kemudian untuk membuat terang tentang peristiwa yang terjadi," ujar Listyo Sigit di Hotel Westin, Jakarta Selatan, Senin (29/5/2023). 

"Saat ini kami sedang merapatkan untuk langkah-langkah yang bisa kami laksanakan untuk membuat semuanya menjadi jelas," sambungnya. 

Apabila terdapat unsur pidana kata Listyo Sigit, pihaknya akan segera melakukan proses hukum lainnya.

"Tentunya kalau kemudian ada peristiwa pidana di dalamnya, maka tentunya kita akan mengambil langkah lebih lanjut," ucapnya. 

Sebelumnya, Menteri Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam), Mahfud MD meminta agar pihak kepolisian segera menyelidiki sumber informasi Denny Indrayana terkait dugaan bocornya putusan Mahkamah Konstitusi (MK) mengenai sistem pemilu. 

Pasalnya, menurut Mahfud, putusan MK tersebut tidak boleh dibocorkan atau disebarluaskan sebelum dibacakan langsung oleh MK. 

"Putusan MK tak boleh dibocorkan sebelum dibacakan. Informasi dari Denny ini jadi preseden buruk, bisa dikategorikan pembocoran rahasia negara," kata Mahfud melalui akun Twitter pribadinya @mohmahfudmd, Minggu (28/5/2023). 

"Polisi harus selidiki informasi A1 yang katanya menjadi sumber Denny agar tak jadi spekulasi yang mengandung fitnah," tambahnya.[]