Sentimen
Negatif (100%)
30 Mei 2023 : 08.21
Tokoh Terkait

Kenali 5 Tahap Kesedihan dari Marah hingga Depresi

30 Mei 2023 : 08.21 Views 3

Harianjogja.com Harianjogja.com Jenis Media: News

Kenali 5 Tahap Kesedihan dari Marah hingga Depresi

Harianjogja.com, JOGJA—Pada film Spider-Man yang diperankan oleh Tobey Maguire terdapat satu adegan dimana Norman Osborn atau Green Goblin dipecat dari perusahaannya sendiri Oscorp. Kejadian itu menunjukkan gambaran jelas dari lima tahap kesedihan yang dialaminya.

Dalam satu adegan itu ia menunjukkan lima emosi yakni penyangkalan (denial), marah (anger), tawar-menawar (bargaining), depresi (depression), dan penerimaan (acceptance).

Lima tahap kesedihan atau Five Stages of Grief dipopulerkan oleh Dr. Elisabeth Kubler-Ross lewat bukunya yang berjudul On The Death and Dying (1969).

Berikut penjelasan lengkapnya melansir dari berbagai sumber:

1. Penyangkalan (denial)

Putus cinta, kehilangan pekerjaan, atau kehilangan seseorang yang paling berharga baik secara tiba-tiba maupun tidak, kerap kali masih sulit untuk dipercaya. Kilas balik peristiwa berisi kenangan dengan orang berharga yang kini hilang bisa muncul, sampai bertanya-tanya bagaimana melanjutkan hidup tanpa orang ini.

Penyangkalan ternyata membantu diri untuk perlahan dan secara bertahap menerima realita baru dan kerap kali menunjukkan emosi yang selama ini tersembunyi atau yang telah disangkal muncul ke permukaan.

. Deretan Musisi yang Tampil di Java Jazz Festival 2-4 Juli 2023

2. Marah (anger)

Kehilangan seseorang atau sesuatu dalam sejenak dapat memicu amarah dalam diri yang disampaikan dengan menyalahkan, mengeluh, berteriak atau berbicara dengan nada tinggi mengarah pada orang lain atau benda mati.

Marah ialah bentuk penyamaran karena mampu menyembunyikan berbagai emosi dan rasa sakit yang dirasakan, bisa pula karena marah terasa lebih mudah diterima secara sosial daripada mengakui bahwa kita takut.

Sebagian orang akan terjebak lama di tahap ini dan sebagian lain bahkan tak mengalaminya, namun saat amarah mereda seseorang akan berpikir lebih rasional dan kembali merasakan emosi yang selama ini terabaikan.

3. Tawar-Menawar (bargaining)

“Andai saja…”, “Mungkin kalau aku begini…” pengandaian atau pernyataan yang seringkali terucap saat seseorang berada dalam tahap tawar-menawar sekaligus tahap yang membuatmu merasa rentan dan tidak berdaya.

Pernyataan yang berputar di pikiran maupun janji-janji rela melakukan apapun sebagai imbalan ialah cara untuk mendapatkan kembali sesuatu atau seseorang yang telah hilang. Tahap ini juga membantu dalam menunda kesedihan, kebingungan, atau sakit hati.

4. Depresi (depression)

Berbeda dengan mengalami gangguan mental tahap ini terjadi ketika seseorang kembali ke realita, menyadari bahwa ia benar-benar telah kehilangan yang paling berharga dan merasakan kesedihan yang tak dapat dihindari.

Dampaknya seorang akan menarik diri dari lingkungan sosial bahkan enggan untuk mengungkapkan rasa atau apa yang kita alami. Sebagian orang lainnya mungkin dipenuhi pikiran yang berkabut, berat, atau kebingungan.

5. Menerima (acceptance)

Tahap terakhir adalah dimana seseorang telah menerima dan telah memahami kehilangan yang dialami serta apa artinya dalam hidup. Namun bukan berarti individu pada tahap ini akan langsung merasa bahagia atau tak lagi merasakan sakitnya kehilangan.

Seseorang tak lagi menolak kenyataan situasinya atau berusaha merubah kenyataan tersebut, melainkan perlahan mulai menjalani hidup baru dengan situasi yang baru, dengan kemungkinan lebih banyak hari baik daripada hari buruk atau kemungkinan buruk lain pun juga tidak apa-apa.

Mengutip dari Healthline, individu bisa saja mengalami pasang surut dan berpindah dari satu tahap ke tahap lainnya, lalu berputar kembali. Bahkan ada pula yang tidak mengalami semua tahap kesedihan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sentimen: negatif (100%)