Sentimen
Informasi Tambahan
Kasus: penganiayaan
Tokoh Terkait
Soal Lepas Pasang Borgol Mario Dandy, Pakar : Kepercayaan Masyarakat Kembali Menurun dengan Polri
Pojoksatu.id Jenis Media: Nasional
POJOKSATU.id, JAKARTA- Pakar Psikologi Forensik, Reza Indragiri Amriel menilai video viral yang memperlihatkan tersangka Mario Dandy lepas pasang borgol kabel ties mempunyai resiko negatif terhadap Polri.
Salah satunya, terhadap ketersediaan kerjasama masyarakat terhadap institusi Korps Bhayangkara itu.
“(Soal kasus borgol) Maka resikonya Ketersediaan masyarakat dalam kerjasama dengan penegakan hukum itu akan menurun,” kata Reza saat dihubungi pojoksatu.id, Senin (29/5/2023).
Dampak lain dari kasus Mario pasang borgol sendiri, kata dia, akan menurunkan antusias masyarakat melapor ke polisi bila ada kasus tindak pidana di tengah masyarakat.
Kemudian, Reza juga menganalisa, dampak kasus Mario juga akan berakibat masyarakat akan cenderung melakukan penegakan hukum sendiri.
“Ini akan menurunkan antusias warga melapor ke polisi. Ini sesuatu yang alami,” ujarnya.
BACA : Jejak Digital Tak Bisa Dibohongi, Mario Dandy Bakal Jadi Tersangka Baru Kasus Pencabulan AG
Sebelumnya, viral video anak mantan pejabat pajak Rafael Alun Trisambodo, Mario tengah duduk di sofa menggunakan kaus polo dan celana pendek berwarna hitam.
Dalam video itu, diduga Mario sadar dirinya tengah direkam seseorang, maka ia buru-buru mengambil kabel ties yang ada di sebuah meja di depannya.
Borgol ties itu dengan mudahnya ia pasang di kedua tangannya dan mengencangkannya. Momen unik itu terkesan memperlihatkan seolah-olah tangannya tengah terikat kencang.
Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto meminta maaf atas kejadian tersebut. Ia juga pastikan l tak ada perlakuan istimewa yang diberikan kepada tersangka kasus penganiayaan, Mario Dandy Satriyo (20),
“Kalau saya lihat dari perkaranya saya yakin para penyidik tidak ada yang memberikan pelayanan yang istimewa kepada Mario Dandy,” kata Karyoto kepada wartawan, Minggu (28/5/2023).
Reporter: Firdausi
Sentimen: negatif (87.7%)