AYOBANDUNG.COM - Belakangan warganet membahas unagi, masakan khas Jepang.

Tak banyak yang tahu rupanya unagi adalah sidat air tawar.

Unagi banyak disukai oleh masyarakat Jepang karena memiliki tekstur yang kenyal dan lembut.

Baca Juga: LIPUTAN KHUSUS HAJI 2023: Didominasi 3 Penyakit Ini, 20 Jemaah Haji Masih Jalani Perawatan di KKHI

Selain itu daging unagi sangat mudah menyerap bumbu, sehingga memberikan cita rasa yang mantap.

Banyak yang terkejut setelah akun Twitter @PartaiSocmed membeberkan fakta bahwa unagi banyak ditemukan di Cilacap, Jawa Tengah.

"Di Cilacap banyak unagi, diekspor ke Jepang," tulis akun tersebut.

Akun tersebut awalnya membalas cuitan seorang pengguna Twitter yang mengatakan bahwa makanan di Jepang selalu terlihat enak.

Baca Juga: DIBILANG MIRIP RAGIL, Momen Suami Enzy Storia Joget After Party Jadi Pusat Perhatian

Kabarnya, unagi atau sidat dari Cilacap sudah diekspor ke Jepang dengan kualitas yang tentu tak perlu diragukan lagi.

Informasi ini bahkan cukup awam bagi warga Cilacap dan Purwokerto.

"Setelah kami ramaikan unagi dari Cilacap maka kelak Cilacap akan dikenal sebagai "Kota Unagi" di mana orang-orang akan datang ke sana untuk wisata kuliner unagi kwalitas dunia dengan harga yang terjangkau,'' tulis @PartaiSocmed pada Minggu, 27 Mei 2023.

Dikutip dari kanal resmi Dinas Perikanan Kabupaten Cilacap, sidat memang sudah cukup lama menjadi perhatian.

Baca Juga: LIPUTAN KHUSUS HAJI 2023: CATATAN KECIL HAJI 6, Jangan Ada Rice Cooker di Antara Kita

Pada November 2017, Dinas Perikanan Kabupaten Cilacap pun telah membantu melakukan perbaikan stok sumber daya sidat di Sungai Cibenon, Sidareja.

Dinas Perikanan Kabupaten Cilacap juga memberikan edukasi kepada nelayan untuk mengangkap sidat setelah masa pemijahan.

Sehingga keberlangsungan sidat di wilayah itu tetap terjaga dengan baik.

Baca Juga: Bukan 1 Juni, Jadwal Pencairan Gaji 13 PNS hingga Pensiunan Mulai Tanggal Ini

Bahkan pada Februari 2023 lalu, Dinas Perikanan Kabupaten Cilacap telah membahas adanya konservasi perikanan sidat.

Dinas Perikanan Kabupaten Cilacap juga melakukan pembahasan mengenai peraturan konservasi sidat.

Rencana pembangunan konservasi sidat ini sudah mendapatkan dukungan dari Food and Agricultural Organzation (FAO).

Dukungan diberikan dalam proyek Ifish, bekerja sama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) serta Global Environment Facility (GEF).

Baca Juga: LIPUTAN KHUSUS HAJI 2023: 25.292 Jemaah Haji Indonesia Telah Tiba di Madinah hingga Hari ke Lima

Sebagai informasi tambahan, sidat Cilacap memang memiliki nilai komoditi yang tinggi.

Sedangkan di Jepang, satu porsi unagi bisa dijual dengan harga 3000 yen atau setara Rp300 ribu hingga jutaan rupiah tergantung kualitas sidat dan restoran penyajinya.

Apakah sudah ada rencana untuk mengunjungi Cilacap demi menyantap sidat yang ramah di kantong?**