Sentimen
Negatif (72%)
28 Mei 2023 : 21.42
Informasi Tambahan

Event: Pemilu 2019

PPP Pilih Ganjar, Poros Baru Airlangga-Zulhas Mengemuka, Ini Analisa Pengamat

28 Mei 2023 : 21.42 Views 2

Pojoksatu.id Pojoksatu.id Jenis Media: Nasional

PPP Pilih Ganjar, Poros Baru Airlangga-Zulhas Mengemuka, Ini Analisa Pengamat

POJOKSATU.id, JAKARTA — Sikap PPP memilih mencapreskan Ganjar Pranowo berimbas pada munculnya wacana poros baru Airlangga-Zulhas yang digawangi Golkar dan PAN.

Wacana duet Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan (Zulhas) ini dianalisa pengamat politik Arifki Chaniago.

Menurut Arifki, jika duet Airlangga –Zulhas terwujud, maka akan menjadi pasangan capres dan cawapres yang bisa mengubah wajah perpolitikan Indonesia pada Pemilu 2024 nanti.

Pasalnya, bila dua ketum partai ini maju, akan ada poros baru dalam perebutan kursi presiden dan wakil presiden 2024.


“Munculnya Airlangga-Zulhas tentu akan memunculkan, apakah narasi persatuan atau poros baru apa yang akan dimunculkan. Tapi ini juga menggembirakan dalam pilpres, karena ketika memang Airlangga-Zulhas muncul di publik untuk Pilpres 2024 mungkin cukup mewarnai (pemilu),” kata Direktur Eksekutif Aljabar Strategic, Arifki Chaniago, Sabtu (27/5).

-

Nusron Wahid Kena Sindir Politisi PKB, Dibilang Mimpi Jam Berapa Soal Capres Cawapes

Selain itu, Arifki menyebut kehadiran poros baru juga membuat masyarakat tidak terbelah menjadi dua kelompok.

Sebab, semakin sedikit pasangan Pilpres, maka indikasi ketegangan politik masyarakat yang berbeda pilihan semakin besar.

“Kita tidak terjebak lagi soal porosisasi dan lainnya, karena ketika dua pasang capres dan lainnya, ini juga akan mewarnai bahwa ada pilihan-pilihan yang cukup untuk dipilih. Dengan semakin banyak poros di Pilpres 2024 maka semakin baik,” tutup Arifki.

Lebih Realistis dari Koalisi Perubahan

Duet Airlangga-Zulhas masih lebih siap ketimbang Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang digawangi Nasdem-Demokrat-PKS dalam Pemilu 2024.

Sebab, Golkar dan PAN tidak perlu memikirkan ambang batas pencalonan atau presidential threshold 20 persen untuk mengusung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden.

Sebab pada Pemilu 2019, Golkar mendapatkan 85 kursi dan PAN 44 kursi. Jika digabung, keduanya sudah mempunyai 129 kursi. Lebih dari syarat minimal yakni 115 kursi.

Pendapat itu disampaikan Direktur Eksekutif Aljabar Strategic, Arifki Chaniago, menyikapi wacana duet Airlangga-Zulhas sebagai respons sikap PPP yang mendukung bacapres PDI Perjuangan Ganjar Pranowo. (ikror/pojoksatu)

Sentimen: negatif (72.7%)