25 Tahun Reformasi, Danny Pomanto: Anak Lorong Bisa Jadi Wali Kota
Rakyatku.com Jenis Media: News
"Karena reformasi lah kita berkumpul seperti ini. Karena demokrasi orang biasa, anak lorong bisa jadi wali kota,"
RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Wali Kota Makassar, Danny Pomanto menghaturkan terima kasihnya kepada para Tokoh Reformasi yang telah memperjuangkan reformasi 98.
"Saya sampaikan kepada Pak Pius dan seluruh pejuang reformasi. Atas nama masyarakat Makassar izinkan saya ucapkan terima kasih," kata Ramdhan Pomanto di sela-sela acara Jalan Sehat 25 Tahun Reformasi yang digelar oleh Aliansi Demokrasi Rakyat (ALDERA) dan menghadirkan Tokoh Reformasi Pius Lustrilanang di Anjungan Pantai Losari pada Minggu, (28/05/2023).
Danny Pomanto juga mengungkapkan berkat perjuangan para reformis, dirinya dapat dipilih rakyat menjadi wali kota.
Baca Juga : Diterima Dubes RI Untuk Singapura, Bunda PAUD Kota Makassar Bahas Pendidikan
Pasalnya, dahulu anak lorong tidak bisa dipilih karena mekanismenya tidak diatur. Berbeda dengan hari ini bahwa satu suara sangatlah penting.
"Karena reformasi lah kita berkumpul seperti ini. Karena demokrasi orang biasa, anak lorong bisa jadi wali kota," ucap Danny Pomanto.
Bukan hanya perihal kepemimpinan, wali kota dua periode ini menuturkan reformasi memberikan banyak dampak positif.
Baca Juga : TPAKD Makassar Dorong UMKM Lorong Wisata Jualan di Marketplace
Salah satunya ialah perihal insentif kepada RT/RW yang kini lebih layak.
"Sebelum reformasi honor ta Rp75 ribu, setelah reformasi Rp1 juta. Olehnya kalau mau naik lagi maka dukung reformasi. Karena reformasi lah saya bisa mensejahterakan RT/RW," ungkapnya disambut tepuk tangan peserta.
Makanya, dengan hasil perjuangan itu, ia mengarahkan agar setiap warga masyarakat menjaga reformasi yang sudah diperjuangkan.
Baca Juga : Asisten III Pemkot Makassar Pimpin Upacara Harkitnas ke-115
Alumnus arsitektur Unhas ini juga memastikan pihaknya akan selalu tegak-lurus dengan reformasi. Apalagi, buah dari reformasi ialah menghasilkan kepemimpinan Jokowi sebelumnya juga merupakan sosok masyarakat biasa.
Pius Lustrilanang mengatakan reformasi diperjuangkan dengan darah dan air mata.
"Dahulu tidak ada namanya hak asasi, kebebasan berpendapat, kebebasan pers. Tetapi hari ini kita menikmati semua kebebasan itu," kata Pius.
Baca Juga : Danny Pomanto-Bupati Budiman Kompak Jalan Santai dengan Masyarakat Lutim
Olehnya dia mengajak agar masyarakat senantiasa merawat demokrasi yang lahir dari reformasi ini.
Sentimen: positif (100%)