Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Bandar Lampung
Tokoh Terkait
Sido Muncul Gelar Seminar Pemanfaatan Obat Herbal di Universitas Lampung
Detik.com Jenis Media: News
Jakarta - PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul TBK melalui produk unggulannya Tolak Angin bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Lampung (Unila) menggelar seminar hybrid bertajuk 'Memanfaatkan Obat Herbal Menuju Indonesia Sehat'.
Lewat acara yang digelar di Aula Student Center Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unila pada Sabtu (27/5/2023) itu Sido Muncul ingin mendorong pemanfaatan tanaman herbal untuk kesehatan masyarakat.
Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat mengungkapkan ini merupakan seminar ke-48 kali yang diinisasi Sido Muncul sejak 2007. Seminar herbal tersebut, kata dia, diharapkan mendorong akademisi kedokteran untuk terus melakukan penelitian tanaman obat secara ilmiah.
"Ini merupakan yang ke-48 kali saya berbicara di fakultas-fakultas kedokteran. Tujuannya kami ingin memperkenalkan kepada dunia kedokteran, kepada mahasiswa-mahasiwa fakultas kedokteran ini untuk mengenal jamu, termasuk bagaimana kami memproduksi (produk jamu)," tutur Irwan usai menjadi pembicara seminar.
Dalam pemaparannya, Irwan menyampaikan ihwal manfaat dari tanaman-tanaman herbal. salah satunya kunyit. Irwan menekankan kunyit sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh manusia. Tanaman herbal itu berkhasiat untuk menjaga kesehatan lambung dan liver. Ia pun mengajak masyarakat rutin mengonsumsi jamu kunyit.
"Saya membicarakan soal kunyit. Kunyit itu di Jepang, orang Jepang itu setiap hari minum kunyit. Banyak dijual kunyit itu (di Jepang). Kunyit itu bisa menurunkan asam lambung dan membantu untuk kesehatan liver," jelas Irwan.
MoU Kerja Sama Penelitan Obat Herbal Sido Muncul dengan Unila
Pada kesempatan itu juga dilakukan penandatanganan memorandum of understanding (MoU) antara Sido Muncul dengan Universitas Lampung. MoU itu memayungi kerja sama antara kedua pihak terkait penelitian obat herbal dan sinergi dunia pendidikan dengan dunia industri.
Foto: detikcom/Yudistira Imandiar
Irwan menyampaikan sebagai implementasi kerja sama itu, Unila akan melakukan penelitian terkait tanaman-tanaman herbal. Nantinya, hasil dari penelitan itu dapat menjadi formulasi produk-produk Sido Muncul.
"Kalau hasil penelitiannya, diproduksi (Unila) kami beli yang sudah jadi bisa juga, yang penting ide penelitiannya yang salah satu kemukakan adalah stevia yang manis seperti gula, yang kedua terkait kunyit," terang Irwan.
Wakil Rektor IV Universitas Lampung Dr. Ayi Ahadiat menyampaikan acara seminar ini merupakan bagian dari pelaksanaan visi misi Rektor Unila, yakni 'Be Strong', khususnya pada aspek entrepreneurship. Ayi menyampaikan sesuai dengan amanat dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim, universitas mesti menjalin hubungan yang baik dengan dunia industri.
"Yang kemudian kita juga ingin mendekatkan diri ke dunia industri yang itu merupakan amanah dari kebijakan Mas Menteri (Nadiem Makarim), supaya kita ada linkage engagement dengan industri. Kehadiran Sido Muncul ini adalah bagian dari sesuai dengan harapan kami dari Universitas Lampung," ungkap Ayi.
Foto: detikcom/Yudistira Imandiar
Ia menambahkan pihaknya akan melakukan penelitan komprehensif terkait tanaman herbal. Ia menyatakan optimalisasi pemanfaatan tanaman herbal akan menghasilkan multiplier effect, termasuk menyejahterakan para petani.
"Ini kemudian juga kita akan coba mendorong research terkait dengan obat herbal dan kita mendorong juga mahasiswa kita untuk bisa praktik kerja di Sido Muncul," jelas Ayi.
Sekretaris Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Bandar Lampung dr Dwitya Rilianti menyatakan pihaknya sangat mendukung pemanfaatan herbal untuk kesehatan masyarakat.
Ia menyatakan tenaga kesehatan banyak terlibat dalam fitofarmaka, salah satunya dalam pengembangan jamu. Ia pun berharap kerja sama antara dunia medis dengan pelaku industri herbal seperti Sido Muncul bisa terus terjalin.
"Kita sangat mendukung penuh dan kita berusaha untuk mengenalkan dalam hal ini jamu. Sido Muncul sendiri telah beberapa kali kita bekerja sama ya dalam bidang farmasi maupun jamu dalam bidang fitofarmaka. Harapannya ke depan kita punya kerja sama baik dalam bidang penelitian baik dalam terapi kesehatan," ujar dr Dwitya.
Sebagai informasi, seminar diikuti oleh kurang lebih 300 peserta yang hadir secara langsung dan 602 peserta yang hadir online. Peserta terdiri dari kalangan kedokteran, apoteker, dan tenaga kesehatan. (adv/adv)
Sentimen: positif (100%)