Menyelamatkan Rumah Tangga yang Hampir Karam
Detik.com Jenis Media: News
Permulaan hubungan mereka berdua sama seperti kisah cinta orang kebanyakan. Keduanya bertemu, jatuh cinta lalu menikah. Sayangnya tidak ada akhir bahagia dalam kisah cinta mereka. Sebelum palu diketuk di meja hijau, Charlie dan Nicole sudah melakukan berbagai cara agar bahtera rumah tangga mereka bisa selamat. Salah satunya melalui seorang penengah yaitu konselor pernikahan.
Dalam kehidupan nyata, tak sedikit orang yang berharap sesi konseling ini dapat kembali menghangatkan hubungan mereka. Kim Kardashan dan Kanye West juga diketahui pernah meminta bantuan konselor pernikahan untuk menyelamatkan hubungan mereka.
Di Indonesia, sudah banyak jasa konseling pernikahan yang tersedia. Salah satunya oleh Elly Nagasaputra, MK, CHT, seorang konselor pernikahan di konselingkeluarga.com. Sejak membuka praktik dua puluh tahun lalu, Elly sudah menangani ribuan kasus.
Setiap hari, ada saja pasangan datang ke kantornya yang berada di Puri Indah, Jakarta Barat. Sudah tak terhitung jari, Elly menyaksikan pasangan suami saling beradu mulut dan menangis histeris di dalam ruang konselingnya.
“Rata-rata 70 persen datang sudah gawat, 30 persen kurang gawat. Kebanyakan memang sudah kepepet gitu, ya, udah salah satu teriak-teriak ‘Gue mau cerai, gue mau cerai’, baru, deh, panik, gitu," ungkapnya saat dihubungi detikX
Ungkapan dengan menikah masalah akan bertambah memang benar adanya. Dalam perjalanan bahtera rumah tangga, pasangan suami-istri akan dihadapkan pada berbagai macam problematika. Konflik muncul ketika ada perubahan terjadi besar dalam hidup mereka, seperti mempunyai anak, sakit, pindah pekerjaan, dan lain sebagainya.
Ada kerikil masalah yang dapat dilalui bersama dengan mudah, namun ada pula badai cobaan yang tak kunjung mereda. Dibutuhkan kerja keras dan dedikasi dari kedua belah pihak. Namun, dalam satu titik kehidupan pernikahan, akan ada masa di mana pasangan akan mengalami hambatan.
“Kalau orang yang sudah menikah ribut terus, ribut terus, berbulan-bulan, bertahun-tahun, segala hal jadi bahan ribut, tidak selesai selesai, atau menemukan selingkuh dan tidak tahu bagaimana memperbaiki, nah, di situ baru perlu cari konselor supaya tidak terjadi perceraian," kata Elly yang sudah menikah selama 28 tahun. Sebanyak 80 persen kasus yang ia tangani bermula dari kehadiran orang ketiga.
Salah satu pihak entah itu istri atau suami yang merasa hubungannya sudah tidak beres akan langsung menghubungi Elly. Namun tak sedikit pula mereka yang ragu menemui konselor pernikahan untuk bercerita mengenai masalah pribadi. Mereka khawatir ‘urusan dapur’ mereka jadi bahan penghakiman dan nantinya akan dibocorkan. Sementara Di negara lain seperti Amerika Serikat, datang ke ruang konseling adalah hal yang jamak.
“Ruangannya nyaman. Yang pasti private, nyaman, kerahasiaan juga pasti terjamin dan memang kondusif, lah, untuk klien menceritakan masalahnya dan untuk klien menemukan solusinya. Harus agak private juga tempatnya, karena, kan, kerahasiaan number one, ya. Harus benar-benar rahasia identitas klien,” katanya.
Di dalam ruang konseling itulah, pasangan dapat berbicara dari hati ke hati, mencurahkan perasaan dengan sejujur-jujurnya. Tak jarang percakapan rahasia antar suami istri terbongkar di sana.
“Misalnya tadi kirain selingkuhnya cuma 2, oh ketahuan ternyata selingkuhnya mungkin ada 3, gitu, misalnya,” imbuh Elly. Klien yang ia tangani usianya berkisar antara 25 hingga 70 tahun.
Sentimen: positif (57.1%)