PIKIRAN RAKYAT - Sebulan berlalu sejak terjadinya kebakaran besar yang menewaskan 18.000 sapi dalam area peternakan susu South Fork di Dimmitt, Texas, Amerika Serikat. Penyebab tragedi ini akhirnya telah menemui titik terang, sebagaimana diungkapkan tim penyidik berwenang di negara itu.

Menurut hasil penyelidikan, kebakaran dan ledakan di peternakan susu South Fork berawal dari mesin truk penyedot kotoran yang bermasalah dan menimbulkan titik api saat sedang membersihkan sebagian gudang.

Saat itu, titik api menyebar dengan cepat dan disertai ledakan karena dipicu cairan oli hidrolik yang mudah terbakar.

Tim penyidik Texas melanjutkan laporan dengan mengungkapkan bahwa bangunan gudang baru digunakan selama dua setengah tahun terakhir, di mana sebelum kebakaran ada sekitar 17.500 sapi yang diperah sepanjang waktu di peternakan itu.

Baca Juga: Kasus Dugaan Korban KDRT Jadi Tersangka di Depok Diambil Alih Polda Metro Jaya, Trunoyudo Ungkap Alasannya

Selama penyelidikan itu, tim penyidik Texas mengizinkan para pekerja memindahkan sapi-sapi yang terluka dan memastikan tidak mengurangi keabsahan hasil penyelidikan.

Pengungkapan tim penyidik terkait penyebab kebakaran juga diperkuat lewat laporan kantor pemadaman kebakaran Texas, bahwa tidak ada tindakan yang disengaja yang menyebabkan tragedi itu.

Associated Press yang pertama kali melaporkan kebakaran peternakan South Fork, juga mencatatkan beberapa detail menarik seperti truk pengangkut kotoran yang sudah dalam kondisi terbakar dan jejak hitam asap di dekat kompartemen mesin yang konsisten dengan kebakaran truk dalam gudang.

Institut Kesejahteraan Hewan (AWI) yang ikut terlibat dalam penyelidikan kebakaran gudang peternakan sapi South Fork, mengatakan bahwa tragedi itu adalah kebakaran paling mematikan yang melibatkan ternak sejak 2013 di seluruh wilayah AS.

Baca Juga: Tim Persib U-17 Akan Dilatih di Qatar Atas Bantuan Prabowo dan Iwan Bule

"Ini akan menjadi kebakaran paling mematikan yang melibatkan ternak dalam dekade terakhir, sejak kami mulai melacaknya pada 2013," ujar juru bicara AWI, Marjorie Fishman, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Seattle Times.

AWI mencatatkan data tragedi dalam dunia peternakan AS, bahwa sekitar 6,5 juta hewan ternak telah tewas dalam kebakaran kandang sejak 2013.

Detailnya, ada 6 juta ayam tewas dan sekitar 7.300 lainnya adalah sapi selama 10 tahun terjadinya berbagai jenis kebakaran dalam area peternakan.

Sedangkan pada 2018 sampai 2021, sebanyak 3 juta hewan ternak tewas dalam enam kebakaran terbesar yang terjadi berbagai negara bagian di AS.***