Sentimen
Informasi Tambahan
Grup Musik: APRIL
Litbang Kompas Elektabilitas Cawapres: Sandiaga Tertinggi dan Ridwan Kamil Kedua
Merdeka.com Jenis Media: Nasional
Merdeka.com - Menparekraf Sandiaga Uno menempati urutan pertama elektabilitas calon wakil presiden survei Litbang Kompas. Dalam survei yang dirilis Rabu (24/5), elektabilitas Sandiaga Uno mencapai 11,9 persen.
Menempel Sandiaga, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memiliki elektabilitas sebesar 9,3 persen
"Sosok Sandiaga Salahuddin Uno masih berada pada posisi teratas dengan keterpilihan mencapai 11,9 persen. Disusul kemudian oleh Ridwan Kamil yang mengantongi 9,3 persen elektabilitas," tulis Litbang Kompas.
Bakal Calon Presiden PDI Perjuangan Ganjar Pranowo ternyata masih cukup besar elektabilitasnya sebagai calon wakil presiden. Gubernur Jawa Tengah itu memiliki elektabilitas 5,2 persen.
Begitu juga dengan Anies Baswedan yang sudah dideklarasikan sebagai calon presiden, juga punya elektabilitas sebagai calon wakil presiden dengan angka 4,8 persen.
2 dari 2 halaman
Berikutnya, ada nama Menteri BUMN Erick Thohir dengan elektabilitas 4,5 persen. Litbang Kompas mencatat ada kenaikan elektabilitas ketua umum PSSI itu dari survei Januari 2023 dengan angka 3,1 persen.
"Begitu pun dengan Erick Thohir yang saat ini juga masih konsisten menunjukan tren positif untuk keterpilihan sebagai bakal cawapres. Angka keterpilihan Erick dalam survei terbaru ini bahkan kembali mengalami peningkatan menyentuh 4,5 persen," kata Litbang Kompas.
Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang digadang-gadang sebagai calon pendamping Anies, memiliki elektabilitas 4,1 persen.
Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto juga masih mencatatkan elektabilitas sebagai calon wakil presiden dengan angka 3,4 persen.
Selanjutnya, Menteri Sosial Tri Rismaharini memiliki elektabilitas 2,2 persen. Tokoh lainnya ditotal 4,9 persen, responden yang tidak memilih 6,3 persen dan tidak tahu atau rahasia 43,4 persen.
Litbang Kompas menggelar wawancara tatap muka pada 29 April-10 Mei 2023. Survei ini memiliki responden sebanyak 1200 dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi. Survei memiliki margin of error kurang lebih 2,83 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
[eko]Sentimen: positif (96.6%)