Sentimen
Positif (96%)
26 Mei 2023 : 14.47
Informasi Tambahan

Agama: Islam

Event: Ibadah Haji

Kab/Kota: Madinah, Solo, Banjarmasin

Ibadah Haji Bergaji Kecil, Pekerja Indonesia Cari Keberkahan Masjid Nabawi Pusat Pemberitaan

26 Mei 2023 : 14.47 Views 2

RRi.co.id RRi.co.id Jenis Media: Nasional

Ibadah Haji
Bergaji Kecil, Pekerja Indonesia Cari Keberkahan Masjid Nabawi

Pusat Pemberitaan

KBRN, Madinah: BEKERJA sebagai Pekerja Migran Indonesia tentu bukan menjadi pilihan utama bagi sebagian masyarakat. Himpitan ekonomi dan sulitnya memperoleh pekerjaan mendorong mereka mengadu nasib di negeri orang.

Salah satunya adalah Mariati. Wanita 52 tahun ini berasal dari Banjarmasin, Kalimantan Selatan. 

Saat ditemui di pintu 16-17 Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi, Mariati mengaku sudah bekerja selama 13 tahun. Ia bekerja sebagai cleaning service (petugas kebersihan) di bagian dalam Masjid Nabawi.

"Kerjanya bersih-bersih. Biasa bersihin air dalam (ruangan, red) kalau orang-orang habis minum (tumpah)," kata Mariati kepada rri.co.id, ditulis Jumat (26/5/2023).

Saat ditanya soal seberapa besar penghasilan yang Ia peroleh setiap bulannya, Mariati hanya tersenyum malu. "Waduh, kalau ditanya soal gaji gimana ya, enggak usah lah, yang pasti cukup untuk dikirim ke kampung," ujarnya.

Mariati mengungkapkan, terkadang Ia rindu, ingin kembali ke kampung halaman. "Kita itu dikasih cuti cuma 2 tahun sekali, kalau sudah pulang biasanya 40 sampai 45 hari," ucapnya.

Mariati akhirnya bersedia memberitahukan besaran gajinya, 1.200 Riyal atau Rp4,8 juta. Katanya, meski terbilang kecil, para pekerja asal Indonesia betah bekerja di Masjid Nabawi juga untuk mencari keberkahan. 

"Awalnya kepikiran kalau kerja di Arab bisa umrah, haji. Tapi lama lama ya, betah di sini, aman dan nyaman," ujar Mariati sambil tersenyum.

Hal yang sama juga dialami Arbiyah (53). Wanita yang sudah 10 tahun bekerja di Arab Saudi ini juga rindu dengan anak dan cucunya.

"Terkadang kangen anak cucu, tapi ingat lagi harus kerja. Karena kalau enggak kerja, mau gimana, kita hanya petani di kampung," kata Arbiyah sambil menitikkan air mata.

Namun, rasa rindunya dengan keluarga dapat terobati, jika bertemu dengan jemaah asal Indonesia. Ia bertemu mereka saat umrah dan haji.

"Senang kalau ketemu orang Indonesia di sini. Rasa rindunya jadi hilang pokoknya," ujar Arbiyah.

Jemaah asal Indonesia juga bersyukur dapat bertemu saudara senegara di Masjid Nabawi. Salah satunya Windi (35), jemaah haji asal Solo, Jawa Tengah. 

"Senang ya, karena semua yang jaga di pintu kan orang Arab semua. Kita mau nanya juga ga bisa bahasanya soalnya," ucap Windi.

Windi yang baru pertama berhaji pun sempat menanyakan kepada pekerja asal Indonesia, terkait cara masuk ke Raudah. 'Taman Surga' ini menjadi incaran seluruh umat Muslim yang datang ke Nabawi.

"Katanya lewat Pintu 37. Tapi harus pakai tasreh, antrean begitu," katanya.

Menurut Mariati, dirinya hanya mampu memberitahu pintu mana saja yang dapat dimasuki perempuan di masjid ini. Namun, Ia tidak mampu membantu jemaah masuk ke Raudah, tanpa tasreh.

"Kita cuma bisa kasih tahu masuk ke sana lewat pintu 37. Ada pintu 23 sampai 25, tapi itu tidak sampai Raudah, hanya dekat," ujar Mariati.

Sentimen: positif (96.9%)