Tersangka Ahmad dengan wajah tertutup (Foto/Sukaryono)

Krjogja.com - SEMARANG - Misteri tewasnya, ABK, gadis remaja 16 tahun putri Penjabat (Pj) Gubernur Papua Pegunungan Papua Nikolaus Kondomo terungkap dengan diamankan seorang oknum mahasiawa. Tersangka Ahmad (22), mahasiswa semester 4 fakultas ekonomi salah satu perguruan tinggi swasta di Semarang dituduh paling bertangungjawab atas kematian gadis ABK(16) terjadi pada Kamis(18/5) malam lalu.

"Tersangka kita hadirkan atas nama Ah umur 22 tahun. Dia mahasiwa salah satu kampus swasta semester 4 fakultas ekonomi," ungkap Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar pada gelar kasus, Senin(22/5).

Nasib tragis menimpa gadis remaja pelajar kelas 10 salah satu SMA Negeri di Semarang berawal ia pada Kamis (18/5) sore ketika di rumahnya Plamongan Indah Semarang dijemput tersangka Ah . Kemudian, korban dibawa ke rumah kos tersangka di Pawiyatan Luhur, Bendan Ngisor. Di rumah kos, korban oleh tersangka yang baru dikenalnya lewat media sosial dipaksa meminum minuman keras, lalu disetubuhi. Namun, korban atas ulah tersangka mengalami kejang kejang. Perkembangan kondisi kesehatan korban membuat Ah panik.

Tersangka lalu memberi minuman air kelapa kemasan dan minuman susu kemasan. Namun, tidak membuat perkembangan kesehatan berubah. Sebaliknya semakin memburuk. Tersangka lalu meminta bantuan dua rekan lain kamar kos membawa korban dengan taksi online ke rumah sakit Elisabeth Semarang. Korban dibawah penanganan dokter, Kamis (18/5) petang akhirnya meninggal dunia.

"Kenal lewat medsos tanggal 3 Mei yang lalu, chating di telegram lalu ke whatsaap, janji ketemu lalu dibawa ke TKP. Ini pertemuan pertama", jelas Kapolrestabes Semarang.

Aparat Polrestabes Semarang begitu mendengar kamatian putri Pj Gubernur Papua Pegunungan Papua tidak wajar segera mendatangi ke kos kosan dan rumah sakit. Di kamar kos kosan ditemukan botol miras dan barang bukti lain. Untuk pengusutan lebih lanjut mayat korban dipindahkan ke kamar mayat RSUP dr Kariadi untuk di otopsi.

Dari hasil visum sementara korban meninggal didunia karena mati lemas dan kekerasan seksual. Sementara setelah diotopsi, jenazah ABK dimakamkan di makam katholik daerah asal ibunya di Desa Jatiharjo, Purwodadi, Kabupaten Grobogan.

Tersangka akibat ulahnya dijerat pasal 81 UU no 35 tahun 2014 tentang perlindungan anak dan pasal 338 KUHP tentang pembunuhan yang ancaman hukuman 15 tahun penjara. (Cry)