Sentimen
Negatif (100%)
25 Mei 2023 : 08.13
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Bekasi, Depok, Palembang

Kasus: penganiayaan

Orang Tua Korban KDRT Depok Bersuara, Anaknya Sudah Tahunan Dianiaya, Mata Sampai Ditaburi Bubuk Cabai

25 Mei 2023 : 08.13 Views 3

Pojoksatu.id Pojoksatu.id Jenis Media: Nasional

Orang Tua Korban KDRT Depok Bersuara, Anaknya Sudah Tahunan Dianiaya, Mata Sampai Ditaburi Bubuk Cabai

POJOKSATU.id, DEPOK — Noviansyah Siregar, ayahanda PB, buka suara terkait kasus KDRT Depok yang viral di media sosial dimana korban KDRT ini ditetapkan polisi sebagai tersangka.

Noviansyah kecewa lantaran putrinya yang jadi korban KDRT malah ditetapkan tersangka dan ditahan polisi. Sementara suaminya yang nyata-nyata pelaku malah tidak ditahan polisi.

Noviansyah menyebut, kasus KDRT yang menimpa putrinya itu terjadi pada 26 Februari 2023 di Cinere, Kota Depok.

PB dan suaminya inisial BI terlibat selisih paham sehingga terjadi pemukulan kepada PB.


“Kemudian nggak tahu gimana, terpengaruh emosi ya mungkin dalam pengaruh obat ya karena pemakai, dia emosi langsung melakukan pemukulan yang ada foto itu di media yang beredar,” jelas Noviansyah kepada wartawan, Rabu (24/5/2023).

-

Korban KDRT Depok yang Ditahan Polisi Sempat Remas Anu Suaminya hingga Luka Parah

Beberapa hari kemudian, PB menceritakan kejadian itu kepada ibunya atau istri Noviansyah. PB mengungkapkan bahwa dirinya ditaburi bubuk cabai di bagian mata.

“Istri saya mengatakan kepada saya bahwa pada pemukulan itu anak saya matanya ditaburi bubuk cabai,” katanya.

Pertengkaran PB dan suaminya terus berlanjut hingga akhirnya PB lari menyelamatkan diri ke rumah mertuanya yang bersebelahan dengan rumahnya.

Lalu diselamatkan oleh adik iparnya dikunci di dalam kamar, namun tetap dikejar.

“Digedor-gedor pintu sampai adik iparnya juga jadi sasaran nih,” kata Noviansyah.

Lalu adik ipar ini menghubungi LSM dan meminta bantuan. Hingga pada akhirnya PB didampingi LSM dibawa ke Polres Metro Depok dan membuat laporan.

“Setelah visum, dibawa LSM itu ke rumah adik saya di Bekasi,” katanya.

Noviansyah tahu kejadian itu pada esok harinya. Setelah itu, Noviansyah menemuinya anakanya di Bekasi. “Itu terus terang saya syok melihatnya,” tambahnya.

Noviansyah Siregar juga mengatakan bahwa tindakan kekerasan yang dialami oleh anaknya ini bukan baru kali pertama terjadi.

“Sangat sering sampai saya enggak tahu sudah yang keberapa kalinya semenjak mereka menikah anak saya langsung dibawa ke Palembang, berapa bulan atau beberapa tahun kemudian itu mulai terjadi dan bukan yang ringan-ringan,” ujar Noviansyah di Polres Metro Depok, Rabu (24/5/2023).

“Dari muka itu ya, mata kanan kiri biru, di pelipis ada memar-memar karena ada cerita anak saya tuh ditarik rambutnya sampai rontok kelihatan agak botak sedikit. Di dengkulnya, di kaki, ada memar-memar yang saya lihat,” sambungnya lagi.

Menyoal penganiayaan yang dilakukan oleh anaknya terhadap sang suami, Noviansyah meragukan hal tersebut dan dia cenderung merasa janggal.

Pasalnya, Noviansyah bilang bahwa menantunya tersebut memang memiliki penyakit pada bagian kelamin yang kerap kambuh dalam situasi tertentu.

“Janggal, karena dia ini punya penyakit bawaan. Ya mungkin penyakit bawan itu yang menjadi alasan ya kan, dia punya hernia. Yang saya tau hernia kalau dia lagi stres suka bengkak,” bebernya lagi. (ikror/pojoksatu)

Sentimen: negatif (100%)