Sentimen
Positif (88%)
24 Mei 2023 : 02.04
Informasi Tambahan

Event: Pilkada Serentak

Partai Terkait

Teorinya Semakin Barang Gak Laku, Iklannya Makin Tinggi

24 Mei 2023 : 09.04 Views 3

Gelora.co Gelora.co Jenis Media: News

Teorinya Semakin Barang Gak Laku, Iklannya Makin Tinggi


GELORA.CO - Pengamat politik Rocky Gerung mengungkapkan adanya manipulasi hasil survei. Hal tersebut merujuk dengan kepuasan masyarakat terhadap kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan elektabilitas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (capres).

“Itu kan hasil manipulasi juga, jadi teorinya semakin barang itu nggak laku, iklannya semakin tinggi,” ujar Rocky Gerung ketika menjadi pembicara di akademisi Unhas, salah satu warkop di Makassar, Senin (22/5/2023).

Forum ini adalah rangkaian dari Pendidikan politik yang digelar oleh Relawan pendukung Anies Baswedan, yaitu Kuning, Ijo, Biru (KIB) yang menyasar kampus-kampus.

Menurutnya, sama halnya dengan hasil survey kepuasan kinerja Presiden, survey elektabilitas Ganjar juga dimanipulasi.

Ia menilai lembaga survey di Indonesia kini telah disusupi dengan kepentingan politik.

“Jadi LSI yang dibuat oleh Bank Dunia berkembang, berpindah pecah belah menjadi lembaga-lembaga seperti yang sekarang metodenya sama cara berpikirnya, sama pola rampoknya, sama korespondennya, sama respondennya, sama kuesionernya, jadi di antara mereka saling menitip kuesioner aja itu yang terjadi,” katanya.

Sedangkan, Penggagas Kolaborasi Jakarta Andi Sinulingga mengatakan lembaga survey ini untuk membentuk opini bukan menggali.

Ia menyebut survey itu ada dua. Survey yang benar itu menggali opini publik, dan yang lainnya membentuk opini publik.

Andi juga mengungkit Pilgub Jawa Tengah pada 2018 silam. Saat itu, pasangan Sudirman Said-Ida Fauziyah melawan Ganjar Pranowo- Taj Yasin Maimoen.

Seminggu sebelum pemilihan dilakukan, salah satu lembaga survey mengeluarkan hasil survey dimana elektabilitas Ganjar mencapai 70 persen mengalahkan Sudirman Said yang hanya mendapatkan 15 persen suara.

Namun, nyatanya saat pemilihan, hasil rekapitulasi penghitungan suara Pilkada Jateng menunjukkan pasangan nomor urut 1 Ganjar-Yasin meraih suara terbanyak dengan perolehan suara 58,8 persen atau mendapat 10,3 juta suara.

Sementara, Sudirman-Ida mendapat 7,2 juta suara.

“Sebelum pemilihan apa yang penting sehingga lompatannya dari 15% menjadi 40%,” ujar Andi.

Sentimen: positif (88.3%)