Sentimen
Positif (100%)
23 Mei 2023 : 00.15
Informasi Tambahan

Event: Pemilu 2019

Partai Terkait

PDIP Anggap Aneh Hasil Survei LSI Denny JA soal Elektabilitas Ganjar Turun

23 Mei 2023 : 00.15 Views 3

Solopos.com Solopos.com Jenis Media: News

PDIP Anggap Aneh Hasil Survei LSI Denny JA soal Elektabilitas Ganjar Turun

SOLOPOS.COM - Bakal calon presiden Ganjar Pranowo saat konsolidasi ke kantor DPW PPP Sulawesi Utara, Kamis (18/5/2023). (Solopos/ANTARA/Putu Indah Savitri)

Solopos.com, JAKARTA — Survei terbaru Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA yang menyebut elektabilitas Ganjar Pranowo mengalami penurunan dipertanyakan PDIP.

PDIP yang merupakan partai pemenang Pemilu 2019 menyebut hasil survei LSI Denny JA aneh.

PromosiKisah Aditya: Bisnis Merosot saat Pandemi, Bangkit Berkat Mitra Tokopedia

Peneliti LSI Denny JA, Adjie Alfaraby mengatakan elektabilitas Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden (capres) menempati posisi teratas dan mengungguli Ganjar Pranowo serta Anies Baswedan.

Survei tersebut menunjukkan posisi teratas ditempati Prabowo Subianto dengan angka 33,9 persen, Ganjar Pranowo di posisi dua dengan angka 31,9 persen, dan Anies Baswedan di angka 20,8 persen.

Hasil survei LSI Denny JA ini dipertanyakan PDIP.

Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto menyatakan hasil survei LSI Denny JA aneh karena di saat yang sama lembaga survei lain menyebut elektabilitas Ganjar meningkat.

“Ya, setiap survei kan tidak bisa dilepaskan dalam era demokrasi yang liberal, kapitalistik ini, sarat dengan berbagai kepentingan. Maka, survei itu ya paling adil mengumumkan terlebih dahulu pendanaannya dari mana? Apakah ada kepentingan-kepentingan politik?” ujar Hasto di Kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Senin (22/5/2023).

Hasto yang bergelar doktor ilmu politik itu mengaku heran dengan survei LSI Denny JA, karena hasil survei dari lembaga lain justru memperlihatkan elektabilitas Ganjar mengalami kenaikan.

Berdasarkan pengalaman pemilihan umum (pemilu) sebelumnya, kata dia, banyak lembaga survei menjadi konsultan politik dari calon tertentu.

“Nah, ini kami juga pernah bekerja sama dengan Pak Denny JA pada tahun 2009, tiba-tiba beliau mengumumkan elektoral PDIP 33 persen,” imbuhnya seperti dikutip Solopos.com dari Antara.

Meski begitu, ia menilai hasil survei elektabilitas kandidat capres dapat berubah kapan saja.

Hal ini tergantung pada metode yang digunakan dan kepentingan dari sebuah lembaga survei.

“Oleh Bu Megawati Soekarnoputri, kami diajarkan yang penting bergerak ke bawah, Yang penting survei itu sangat dinamis, setiap saat bisa berubah, setiap lembaga survei hasilnya juga bisa beda-beda ketika muatan kepentingan itu lebih besar daripada mengedepankan metodologi,” ucapnya.

Sebelumnya, peneliti LSI Denny JA Adjie Alfaraby mengatakan elektabilitas Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden (capres) menempati posisi teratas dan mengungguli Ganjar Pranowo serta Anies Baswedan.

Adjie menyebutkan empat alasan yang membuat elektabilitas Prabowo berhasil mengalahkan Ganjar dan Anies.

Pertama, katanya, mayoritas responden menginginkan sosok dengan kepemimpinan kuat sehingga mampu menumbuhkan perekonomian Indonesia.

“Dari ketiga nama bakal capres (Prabowo, Ganjar, Anies), Prabowo lebih kuat asosiasinya sebagai sosok pemimpin kuat yang mampu menumbuhkan ekonomi. Prabowo dipandang sebagai pemimpin yang tegas, kuat, serta fasih dalam merangkul aneka pihak,” jelasnya dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat (19/5/2023).

Kedua, elektabilitas Prabowo juga semakin meningkat karena sejumlah pendukung Ganjar berpindah memilih Prabowo karena dianggap lebih berkarakter nasionalis.

Selanjutnya, posisi Prabowo sebagai menteri berhasil memperkuat citranya sebagai capres yang mampu mengelola pemerintahan.

“Keempat, Prabowo dinilai menjadi tokoh sentral yang banyak diterima oleh berbagai spektrum politik,” kata Adjie.

Survei LSI Denny JA itu dilakukan melalui tatap muka dengan menggunakan kuesioner kepada 1.200 responden dari seluruh Indonesia pada 3-14 Mei 2023 dengan ambang batas kesalahan survei tersebut sebesar 2,9 persen.

Selain menerapkan metode kuantitatif, LSI Denny JA di dalam surveinya juga memperkaya informasi dan analisis dengan menerapkan metode kualitatif, seperti analisis media, wawancara mendalam, dan diskusi kelompok.

Sentimen: positif (100%)