Sentimen
Positif (99%)
22 Mei 2023 : 01.43
Informasi Tambahan

Kasus: Narkoba, kebakaran

Nasaruddin Umar Nilai Tradisi Wapres dari Kalangan Kiai Penting

22 Mei 2023 : 08.43 Views 3

Detik.com Detik.com Jenis Media: News

Nasaruddin Umar Nilai Tradisi Wapres dari Kalangan Kiai Penting
Jakarta -

Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar menyampaikan jika ulama semestinya tak hanya dilibatkan membicarakan akibat dalam pemerintahan. Ia menilai semestinya ulama diikutsertakan mengatasi persoalan yang terjadi supaya mampu menghasilkan solusi yang tepat.

"Jangan hanya ulama itu diajak bicara di sektor hilir, tapi juga sektor hulu yang menyebabkan akibat itu muncul. Itu juga supaya nanti pahamnya itu. Bagaimana mungkin kita bisa diminta menyelesaikan persoalan, penyebab persoalannya kita tidak dilibatkan. Sehingga solusinya kan kita tidak tepat," kata Nasaruddin di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Minggu (21/5/2023).

Nasaruddin menyebut keterlibatan ulama untuk memimpin bangsa saat ini sudah tepat, dibuktikan dengan pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin. Menurutnya tradisi tersebut sudah baik dan penting bagi keberlangsungan bangsa.

-

-

"Nah kita bersyukur pemerintah kita kan sekarang ini sudah terjadi apa yang kita tadi sampaikan, ada presidennya, ada wapresnya kiai," tutur Nasaruddin.

"Jadi dengan demikian, tradisi ini saya kira sangat penting ya bahwa jangan hanya ulama itu diminta untuk menyelesaikan misalnya ada narkoba, ada kerusakan lingkungan, ada seksual free dan seterusnya, itu kan akibat ya. Tapi kalau mestinya diajak juga membicarakan sebab yang menyebabkan akibat," sambungnya.

Ketika ditanyai apakah komposisi Presiden dari kalangan sipil sementara wakil presiden berasal dari ulama, Nasaruddin menjawab cocok. Namun, ia menegaskan mekanisme formatnya tak mesti harus demikian.

"Iya cocok (presiden sipil, wapres ulama), tapi tidak mesti dalam bentuk format seperti itu. Misalnya gini, ya ulama diajak juga ke Bappenas dong, jangan hanya di kementerian sosial, kalau di kementerian sosial itu ada krisis yang muncul, undang ulama. Jadi nanti imagenya itu ulama seperti pendorong mobil mogok, atau pemadam kebakaran, begitu selesai ya selesai kan," kata dia.

Ia berharap kebermanfaatan ulama dapat dirasakan seterusnya. Hal itulah yang membuat Nasaruddin menilai keterlibatan ulama penting dalam membangun negeri.

"Tapi alangkah bagusnya kalau tidak terjadi kebakaran, bagusnya kalau tidak terjadi mogok. Nah kalau tidak ingin terjadi mogok dan kebakaran itu mari kita mulai dari atas sama-sama," lanjut Nasaruddin.

(dwr/dwia)

Sentimen: positif (99.9%)