Amnesty: Seharusnya 25 Tahun Reformasi Menjadi Pengingat
Medcom.id Jenis Media: News
21 Mei 2023 : 06.50
Jakarta: Aksi represi terhadap sekelompok orang yang melakukan kritik ataupun protes kepada pemerintah dirasa sudah tidak pantas lagi dilakukan. Dengan adanya reformasi, seharusnya kebebasan berpendapat semakin di junjung.
Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia, Usman Hamid, memeberkan data dari laporan Amnesty Internasional Indonesia yang memperlihatkan sekitar 127 pembela hak asasi manusia (HAM) mengalami serangan sepanjang Januari hingga Mei 2023.
“Seharusnya 25 tahun reformasi menjadi pengingat bagi negara untuk segera meninggalkan pola kebijakan yang represif terhadap kebebasan berekspresi sekaligus menjamin kebebasan sipil, yang merupakan cita-cita reformasi. Bila hal itu masih diabaikan, kami sangat khawatir Indonesia akan mundur ke era otoriter,” ungkap Usman Hamid, dalam keterangan tertulis, Sabtu, 20 Mei 2023.
Usman mengatakan pertanggungjawaban aparatur negara perlu dipertanyakan, karena dari 14 kasus pembunuhan di luar hukum di Papua, sebanyak lima di antaranya diduga melibatkan terduga pelaku dari anggota Polri/TNI. Namun, per akhir 2022, belum ada satu kasus yang melibatkan aparat negara ini diproses di pengadilan umum.
Sementara untuk pembunuhan di luar hukum yang berada di luar Papua, dari 30 kasus yang tercatat sepanjang 2022, mayoritas terduga pelaku berasal dari anggota kepolisian. Sayangnya, per akhir 2022, dari 27 kasus yang terjadi, baru empat yang diproses hukum.
“Kita semua menunggu keseriusan negara untuk urusan akuntabilitas aparat keamanan. Jangan terus melanggengkan impunitas atas kejahatan serius yang dilakukan aparat negara atas nama apa pun. Itu akan merusak sendi-sendi kehidupan masyarakat yang demokratis,” jelas Usman.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia, Usman Hamid, memeberkan data dari laporan Amnesty Internasional Indonesia yang memperlihatkan sekitar 127 pembela hak asasi manusia (HAM) mengalami serangan sepanjang Januari hingga Mei 2023.
“Seharusnya 25 tahun reformasi menjadi pengingat bagi negara untuk segera meninggalkan pola kebijakan yang represif terhadap kebebasan berekspresi sekaligus menjamin kebebasan sipil, yang merupakan cita-cita reformasi. Bila hal itu masih diabaikan, kami sangat khawatir Indonesia akan mundur ke era otoriter,” ungkap Usman Hamid, dalam keterangan tertulis, Sabtu, 20 Mei 2023.
-?
- - - -Usman mengatakan pertanggungjawaban aparatur negara perlu dipertanyakan, karena dari 14 kasus pembunuhan di luar hukum di Papua, sebanyak lima di antaranya diduga melibatkan terduga pelaku dari anggota Polri/TNI. Namun, per akhir 2022, belum ada satu kasus yang melibatkan aparat negara ini diproses di pengadilan umum.
Sementara untuk pembunuhan di luar hukum yang berada di luar Papua, dari 30 kasus yang tercatat sepanjang 2022, mayoritas terduga pelaku berasal dari anggota kepolisian. Sayangnya, per akhir 2022, dari 27 kasus yang terjadi, baru empat yang diproses hukum.
“Kita semua menunggu keseriusan negara untuk urusan akuntabilitas aparat keamanan. Jangan terus melanggengkan impunitas atas kejahatan serius yang dilakukan aparat negara atas nama apa pun. Itu akan merusak sendi-sendi kehidupan masyarakat yang demokratis,” jelas Usman.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
(LDS)
Sentimen: negatif (100%)