Eks Gubernur DKI Jakarta yang kini menjadi Bakal Calon Presiden (Bacapres) Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), Anies Baswedan kembali mengutarakan pandangannya tentang Indonesia kedepan.

Anies menyebut Indonesia dikagumi oleh negara-negara lain bahkan menyebut di awal-awal Republik Indonesia berdiri mereka menjadikan Indonesia sebagai role model mereka untuk belajar. Salah satu yang membuat negara lain kagum adalah pernyataan kemerdekaan sebagai bangsa Indonesia, bukan mengedepankan perbedaan suku, bangsa, dan agama.

“Di masa awal republik ini, Indonesia itu tempat dunia belajar pada kita, salah satu yang dunia kagum itu menyaksikan satu lembar pernyataan kemerdekaan kita yang namanya UUD, itu dunia betul-betul kagum dengan kita, saya rasa kita harus mengembalikan itu,” ujar Anies dalam acara “Silaturahmi Dialog dan Diskusi: Anies Mendengar Mas Topan (Masyarakat-Tokoh Penggerak Perubahan)” pada Senin (15/5/23) yang mana disiarkan secara live di kanal Youtube Refly Harun.

Baca Juga: Anies Baswedan Tak Pedulikan Warga Minoritas di DKI Jakarta? Pendeta Blak-blakan Bongkar Habis: Dia Betul-betul...

Menurut Anies, di masa-masa awal kemerdekaan, nilai kebangsaan yang ditonjolkan para Founding Parents sangat kuat.

Hal itu menurut Anies harus menjadi pegangan dan gagasan Indonesia di masa saat ini untuk menyiapkan diri di masa yang akan datang.

“Tahun 50-an semua orang menunjukkan identitas Indonesianya, Indonesia itu selalu di atas identitas asal sukunya, selalu yang menonjol adalah Indonesianya,” jelasnya.

“Kalau kita cara Foto Bung Hatta pakai baju Minang saya rasa jarang ketemu, semua tampil dengan wajah Indonesia. Indonesia di atas suku bangsa, itu yang membuat dunia kagum” tambahnya.

Hal penting ini menurut Anies harus dikembalikan di masa sekarang yang mana harus jadi pegangan para pemimpin mengambil kebijakan berdasarkan gagasan dan pikiran yang tepat.

Baca Juga: Geger! Nilai Ganjar Tak Bisa Selesaikan Masalah Selama Memimpin Dua Periode, Warga Jawa Tengah Ini Pilih Dukung Anies Baswedan Jadi Presiden

Pembangunan ke depan menurut Anies tak bisa hanya sekadar membangun, tetapi memerlukan gagasan sebagai kompas bangsa.

“Produk ini dahsyat, jadi sudah saatnya kita mengembalikan, kata kuncinya gagasan pikiran menjadi kompas dalam perjalanan pembangunan ke depan,” jelasnya.

“Jangan lagi ada proses pembangunan tanpa gagasan dan tanpa pikiran. Karena itu yang membuat kita semua punya pegangan arah yang bisa didebatkan dan bisa didiskusikan,” tambahnya.

Baca Juga: Bela Ahok, Ferdinand Sebut Biang Perpecahan Kaum Intoleran

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.