Sentimen
Positif (100%)
19 Mei 2023 : 01.03
Informasi Tambahan

Agama: Islam

Kab/Kota: Batang, Kramat, Gowa

Tokoh Terkait

Mengenal Kramat Luar Batang, Warisan Budaya dan Agama di Jakarta

19 Mei 2023 : 01.03 Views 2

Pojoksatu.id Pojoksatu.id Jenis Media: Nasional

Mengenal Kramat Luar Batang, Warisan Budaya dan Agama di Jakarta

POJOKSATU.id, JAKARTA- Kramat Luar Batang merupakan sebuah kawasan yang memiliki makam-makam yang dihormati dan menjadi tempat ziarah bagi umat Islam di Jakarta, Indonesia.

Tempat ini memiliki sejarah yang kaya dan menjadi bagian dari warisan budaya dan agama di Indonesia.

Dikutip dari berbagai sumber, artikel ini akan mengupas lebih dalam tentang Kramat Luar Batang, termasuk sejarah, makam-makam yang terdapat di sana, dan signifikansinya bagi masyarakat.

Sejarah Kramat Luar Batang:

Kramat Luar Batang memiliki asal usul yang terkait dengan penyebaran agama Islam di wilayah Jakarta pada masa lalu.


Pada abad ke-17, terdapat seorang ulama terkenal bernama Syekh Yusuf bin Ismail al-Makassari yang datang dari Makassar, Sulawesi Selatan.

Lalu siapakah Syech Yusuf?

Syekh Yusuf bin Ismail al-Makassari, yang juga dikenal sebagai Pangeran Sambernyawa, adalah seorang tokoh agama dan pejuang Islam yang lahir pada tahun 1626 di Makassar, Sulawesi Selatan, Indonesia. Ia memiliki peran penting dalam sejarah perlawanan terhadap penjajahan Belanda di wilayah Hindia Belanda.

Syekh Yusuf merupakan seorang ulama yang dihormati dan memiliki pengaruh besar di kalangan masyarakat Makassar.

Ia dikenal sebagai tokoh yang berani dan berdedikasi dalam memperjuangkan agama Islam serta melawan penindasan Belanda.

Pada tahun 1667, Belanda berhasil menaklukkan Kerajaan Gowa di Sulawesi Selatan. Sebagai salah satu pemimpin pemberontakan melawan penjajahan, Syekh Yusuf menjadi target Belanda. Ia kemudian ditangkap dan diasingkan ke Tanjung, Afrika Selatan pada tahun 1693.

Meskipun dalam pengasingan, Syekh Yusuf tetap aktif dalam memperjuangkan agama Islam dan memberikan pengajaran agama kepada masyarakat sekitar.

Ia wafat pada tahun 1699 dan dimakamkan di Kramat Luar Batang, Jakarta, tempat pemakaman yang kemudian menjadi tempat ziarah dan dihormati oleh umat Islam.

Syekh Yusuf dikenang sebagai salah satu tokoh pemberontakan terhadap penjajahan Belanda dan sebagai pejuang agama Islam.

Dedikasinya dalam mempertahankan agama dan keadilan telah memberikan pengaruh yang kuat dan inspirasi bagi masyarakat Indonesia.

Makamnya di Kramat Luar Batang masih menjadi tempat yang dikunjungi oleh banyak orang yang menghormatinya dan mencari berkah.

Makam-Makam di Kramat Luar Batang:

Selain makam Syekh Yusuf, Kramat Luar Batang juga memiliki makam-makam lain yang dihormati oleh umat Islam.

Beberapa di antaranya adalah makam para ulama, wali, dan tokoh agama yang memiliki pengaruh dalam sejarah Islam di Jakarta dan sekitarnya.

Makam-makam ini sering menjadi tempat ziarah bagi masyarakat yang datang untuk berdoa, menghormati, dan mencari berkah.

Nama Kramat Luar Batang

Kramat Luar Batang dinamakan demikian karena lokasinya berada di luar kawasan Batavia (sekarang Jakarta).

Pada masa lalu, wilayah Batavia memiliki batas-batas tertentu yang merupakan kawasan perkotaan Belanda di Hindia Belanda.

Di luar batas kawasan tersebut terdapat daerah-daerah yang lebih terpencil dan tidak termasuk dalam wilayah perkotaan utama.

Kramat Luar Batang terletak di daerah yang terletak di luar batas wilayah Batavia tersebut.

Wilayah ini pada awalnya merupakan daerah pedesaan yang terpisah dari perkembangan perkotaan Batavia.

Karena berada di luar batas wilayah utama, daerah ini diberi nama “Luar Batang” untuk membedakannya dari daerah yang terletak di dalam batas wilayah Batavia.

Seiring waktu, daerah Kramat Luar Batang mengalami perkembangan dan perkotaan yang semakin meluas. Namun, nama “Luar Batang” tetap melekat dan digunakan untuk merujuk pada wilayah tersebut.

Nama ini juga menjadi bagian dari identitas dan sejarah lokal Kramat Luar Batang.

Editor : Adhey

Sentimen: positif (100%)