Makin Dekat! Raksasa Eropa Ini Bakal Gantikan AS di Proyek RI
CNBCindonesia.com Jenis Media: News
Jakarta, CNBC Indonesia - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyebut rencana perusahaan asal ENI yakni ENI yang bakal menggantikan posisi Chevron dalam pengelolaan proyek migas laut dalam atau Indonesia Deepwater Development (IDD) di Kalimantan Timur semakin dekat.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan perusahaan asal Italia tersebut saat ini masih melakukan diskusi dengan Chevron perihal rencana pengambilalihan proyek IDD. Namun ia berharap proses pengalihan operatorship proyek IDD dapat rampung pada Juni ini.
"Masih berkaitan dengan pasal per pasal dari agreement yang sedang didudukkan sehingga mengambil alih IDD dari Chevron tentu di sana kewajiban2 yang ada juga karena itu. Untuk IDD juga diharapkan di bulan Juni ini," kata Dwi saat ditemui di Gedung Kementerian ESDM, Senin malam (15/5/2023).
Sebelumnya, Dwi mengatakan proses diskusi antara kedua perusahaan mengenai kelanjutan dari proyek IDD sendiri selama ini terus berjalan dengan baik. Namun, dalam proses pengalihan hak partisipasi atau participating interest (PI) memang membutuhkan waktu yang tidak singkat.
"Tapi tentu saja semua peralihan itu membutuhkan waktu untuk analisa legal dan sebagainya. Tapi sejauh ini dari laporan ENI dan Chevron proses berjalan dengan baik" kata Dwi di Gedung Kementerian ESDM, Jumat (31/3/2023).
Dwi menargetkan proses akuisisi proyek IDD dari Chevron ke ENI dapat rampung pada pertengah tahun ini. Sehingga pada kuartal ke empat tahun ini proses revisi Plan of Development (POD) dapat berjalan dengan baik. "Dari POD, sehingga tahun depan sudah bisa efektif," kata dia.
Seperti diketahui, proyek gas IDD merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) di bidang hulu migas. proyek IDD cukup menarik untuk dikembangkan karena produksi gasnya diperkirakan bisa mencapai 844 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) dan 27.000 barel minyak per hari (bph).
Proyek IDD terdiri dari dua proyek hub gas yang akan dikembangkan yakni Gendalo dan Gehem hub. Proyek ini awalnya direncanakan dapat beroperasi pada 2025 namun akhirnya mengalami kemunduran hingga menjadi 2028.
[-]
-
Eropa Hadapi Musim Dingin Terpanas Sepanjang Sejarah, Kenapa?(pgr/pgr)
Sentimen: netral (72.7%)