Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno menilai Jokowi tengah melihat dinamika pencapresan yang terus bergerak secara dinami

JAKARTA, JITUNEWS.COM - Musyawarah Rakyat (Musra) Relawan Jokowi mengusulkan tiga nama yang akan menjadi capres di Pilpres 2024. Nama-nama tersebut antara lain Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.

Namun hingga saat ini, Presiden Jokowi belum memutuskan satu nama yang akan diusung menjadi capres di Pilpres 2024.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno menilai Jokowi tengah melihat dinamika pencapresan yang terus bergerak secara dinamis. Meskipun menurutnya Jokowi akan memilih Ganjar Pranowo sebagai capres di Pilpres 2024.

Belum Putuskan Capres Hasil Musra, Jokowi: Itu yang Namanya Strategi

"Tapi kalau mau jujur sebenarnya Jokowi itu adalah kader PDIP, jadi secara pribadi preferensi politiknya pasti ke Ganjar Pranowo. Nggak mungkin Jokowi itu tidak mendukung Ganjar Pranowo, itu yang paling penting," kata Adi Prayitno kepada wartawan, Minggu (14/5/2023).

Selain itu, ia menyebut Jokowi tengah memposisikan diri sebagai sosok presiden yang mengayomi banyak orang disekitarnya yang ingin menjadi capres.

"Karena Jokowi ingin menunjukkan sikap politiknya sebagai presiden dan negarawan bahwa orang-orang di sekitarnya juga orang-orang yang layak untuk diusung dan didukung. Meski secara pribadi Jokowi tentunya lebih kepada Ganjar Pranowo," ujarnya.

Meski demikian, ia menyebut akan menjadi hal yang berbeda apabila yang dilawan pihak dari poros Koalisi Perubahan yakni Anies Baswedan. Ia menyebut orang-orang Jokowi bisa menjadi satu poros kekuatan.

"Tapi akan berbeda ceritanya kalau poros perubahan itu bisa memajukan Anies Baswedan, sangat mungkin Jokowi itu akan mengonsolidasi koalisi besar yang di dalamnya ada PDIP, Gerindra, Golkar, PAN, PKB, dan PPP dijadikan satu kekuatan politik, 6 partai pendukung saat ini di luar NasDem. Sangat mungkin akan dikonsolidasi menjadi satu poros kekuatan politik sendiri melawan kubu perubahan, melawan Anies Baswedan," bebernya.