Sentimen
Informasi Tambahan
Institusi: ITB
Kab/Kota: bandung, Malang, Cirebon, Indramayu, Sumedang
Tokoh Terkait
Syarif Bastaman
Launching Sekretariat, Roemah Bersama Alumni Gelar FGD Pembangunan dan Kesejahateraan
Tagar.id Jenis Media: Nasional
TAGAR.id, Bandung - Alumni-alumni perguruan tinggi terutama yang tinggal di sekitar Kota Bandung melakukan konsolidasi kegiatan bersama dengan membentuk Roemah Bersama Alumni yang berada di Jalan Imam Bonjol 16 Kota Bandung, Jawa Barat.
Acara pembukaan Sekretariat Roemah Bersama Alumni dilaksanakan pada Senin, 15 Mei 2023 dengan diadakannya syukuran yang dihadiri oleh Ammarsjah dan Tito Kurniadi sebagai tuan rumah.
Dalam kegiatan ini juga dilaksanakan pengajian anak yatim yang dilanjutkan dengan Focus Group Discussion (FGD) dengan topik "Integrasi dan Optimalisasi Pembangunan Infrastruktur Mendorong Kesejahteraan Rakyat".
Tito Kurniadi dalam sambutannya mengatakan, rangkaian kegiatan ini meru[akan bagian dari kerja sama alummi untuk berbakti kepada bangsa dan negara dalam rangka memperjuangkan kesejahteraan demi terwujudnya sebuah kebaikan bersama.
"Kita bersama-sama berbakti bagi bangsa dan memperjuangkan kebenaran dan kebaikan," ujar Tito Kurniadi.
Sementara itu, Ammarsjah mengatakan, Roemah Bersama Alumni merupakan sekretariat bersama yang dapat digunakan sebagai tempat berkumpul, bersilaturahmi, dan berjejaring antar alumni perguruan tinggi se-Indonesia.
"FGD dilaksanakan secara serial yang mengangkat berbagai tema terkait dengan arah kebijakan pemerintah ke depan dengan mengoptimalkan hasil kerja keras pemerintah saat ini," ujarnya.
"FGD dengan tema hubungan infrastruktur dan kesejahteraan rakyat ini merupakan seri 1 dari rangkaian FGD yang dilaksanakan oleh Roemah Bersama Alumni," sambungnya.
Ketua Umum IA-ITB, Gembong Primajaya, menegaskan bahwa infrastruktur yang telah menjadi prioritas utama pembangunan di Indonesia merupakan modal yang sangat baik bagi percepatan kemajuan bangsa.
"Namun demikian hal ini perlu diikuti dengan berbagai kebijakan lanjutan sehingga modal ini dapat dimanfaatkan dengan baik bagi terciptanya kesejahteraan rakyat Indonesia," tegasnya.
Sebagaimana diketahui, dalam kegiatan itu juga menghadirkan narasumber berpengalaman di bidangnya dihadirkan pada FGD yang dihadiri oleh akademisi dan pakar di bidang infrastruktur, pemerintah serta asosiasi terkait, hingga mahasiswa terutama mahasiswa pascasarjana.
Syarif Bastaman, S.H., M.B.A. dan Ir. Bernardus Djonoputro, M.M., I.A.P. sebagai narasumber berhasil memantik diskusi tajam pada FGD ini.
"Banyak sekali negara-negara di dunia yang terjebak pada kondisi middle income trap. Indonesia termasuk salah satu negara yang paling berpotensi lolos dari jebakan itu karena kinerja yang sangat baik dan juga dengan adanya golden moment bonus demografi yang kita rasakan saat ini," buka Kang Iip, sapaan akrab Syarif Bastaman dalam penyampaian materinya.
Syarif Bastaman merupakan pengacara dan pengusaha yang telah malang melintang di berbagai bidang usaha, serta pernah menjadi DPR RI.
Aa Bernie, sapaan Bernardus Djonoputro, mengatakan, saat ini urbanisasi tidak hanya terkait dengan masyarakat desa yang berpindah ke kota, namun juga masyarakat desa yang memiliki kebiasaan seperti masyarakat kota, seperti memiliki HP lebih dari satu dan berbelanja melalui e-commerce.
"Akan ada 70 juta kelas menengah baru dan 60 juta penduduk urban baru di Indonesia, juga lebih dari 25 metropolitan baru di Indonesia," ujarnya.
Bernardus Djonoputro yang merupakan praktisi senior di bidang investasi, saat ini ditunjuk sebagai Kepala Badan Pengelola Kawasan Rebana, yang merupakan kelembagaan wilayah level metropolitan pertama di Indonesia yang diberi mandat berdasarkan Perpres 87 tahun 2021 untuk mengkoordinasikan, merencana dan memfasilitasi investasi, penataan ruang dan pembangunan.
Kawasan Rebana mencakup kota Cirebon, kabupaten Cirebon, Indramayu, Kuningan, Majalengka, Subang dan Sumedang yang akan menjadi kutub ekonomi baru Jawa Barat, dengan menyiapkan 13 Kawasan Peruntukan Industri seluas 43,000 hektar yang hampir sama dengan luas negara Swiss.
"Banyak hal yang perlu dipersiapkan dan kita kerjakan untuk mempercepat perkembangan pembangunan bangsa ini. Yang jelas, kita perlu commercially savvy agar dapat membuat potensi-potensi investasi yang kita miliki ini menjadi menarik bagi para investor, dan kita mampu melakukan manajemen kota berskala metropolitan dengan baik," jelas Aa Bernie.[]
Sentimen: positif (72.7%)