Ketum Demokrat AHY Minta Pemerintah Beri Ruang yang Adil pada Pemilu 2024

16 Mei 2023 : 13.45 Views 2

Solopos.com Solopos.com Jenis Media: News

Ketum Demokrat AHY Minta Pemerintah Beri Ruang yang Adil pada Pemilu 2024

SOLOPOS.COM - Wakil Presisen ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono memberikan keterangan pers di Jakarta, Senin (15/5/2023) malam. (ANTARA/Fauzi Lamboka).

Solopos.com, JAKARTA — Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) meminta jajaran pemerintahan membuka ruang yang adil pada Pemilu 2024.

Ia mengkritik kesan yang tertangkap di publik bahwa Presiden Jokowi dan jajarannya mendukung sebagian calon presiden dan seolah menolak calon lainnya.

PromosiKisah Aditya: Bisnis Merosot saat Pandemi, Bangkit Berkat Mitra Tokopedia

Pernyataan AHY itu merujuk pada calon presiden dari Koalisi Perubahan, Anies Baswedan, yang menurutnya terkesan dihalang-halangi oleh jajaran pemerintah.

“Jangan sampai seolah-olah ada yang diberikan dukungan langsung maupun tidak langsung, tapi ada yang dihalang-halangi, atau tidak diharapkan untuk bisa maju, untuk tidak bisa membangun koalisi. Kami sepakat bahwa sebaiknya dan sepatutnya menghadapi pemilu 2024, dibuka ruang bagi setiap individu setiap warga negara yang sama dan adil,” katanya seusai bertemu Wakil Presiden Jusuf Kalla di kediaman JK, Jalan Brawijaya, Jakarta, Senin (15/5/2023) malam.

Menurut dia, setiap warga punya hak, baik untuk memilih maupun hak untuk dipilih.

Seharusnya kata dia, siapapun yang terpilih berarti itu merupakan keinginan atau kehendak dari masyarakat.

“Pemilu diadakan untuk menghasilkan para pemimpin yang merupakan keinginan rakyat,” ujarnya seperti dikutip Solopos.com dari Antara.

Terkait kunjungan AHY, Jusuf Kalla mengatakan pertemuan sekitar satu jam itu sebatas berdiskusi dan silaturahmi dan membicarakan tentang Indonesia ke depan.

Sementara itu, Jusuf Kalla menegaskan tidak mau mencampuri urusan koalisi partai politik kendati beberapa waktu terakhir banyak tokoh politik sowan dirinya.

Terbaru, tokoh yang berkunjung adalah AHY yang berkunjung ke kediamannya, Jalan Brawijaya, Jakarta, Senin (15/5/2023) malam.

“Itu adalah kewenangan dari para koalisi dan juga calon presiden,” kata JK seusai pertemuan dengan AHY.

Penegasan politikus senior Partai Golkar itu disampaikan ketika wartawan bertanya terkait situasi koalisi partai politik dan kemungkinan pasangan Anies Baswedan dan AHY.

“Mas AHY ini tentu mempunyai kemampuan, tinggal musyawarah atau keputusan oleh koalisi untuk menentukan. Sebaiknya cawapres dari anggota koalisi,” jelasnya seperti dikutip Solopos.com dari Antara.

JK menegaskan kembali di masa Megawati Sukarnoputri dan Susilo Bambang Yudhoyono, Kepala Negara tidak pernah mengintervensi partai politik untuk menentukan calon presiden selanjutnya.

Karenanya, ia mengkritik Presiden Jokowi yang beberapa kali bertemu dengan beberapa ketum parpol di luar Partai Nasdem sehingga memberi kesan hanya memberi restu pada calon-calon tertentu.

“Zaman ibu Mega, Pak SBY, sama sekali tidak mempengaruhi partai politik, untuk memilih ini dan itu. Jadi diberikan kepada partai. Kami waktu jadi pemimpin pemerintahan tidak mencampuri itu,” jelasnya.

AHY bersama istrinya, Anisa Pohan tiba sekitar pukul 20.10 WIB. Mereka didampingi Sekjen Demokrat Teuku Riefky Harsya.

Rombongan AHY disambut JK bersama istrinya Mufidah Jusuf Kalla di depan pintu rumah.

“Selamat ulang tahun Pak JK,” kata AHY, lalu bersalam-salaman.

Seusai berbincang sejenak di depan rumah, JK mengajak AHY bersama rombongan masuk ke dalam rumah dan melanjutkan diskusi di ruang tamu.

JK pada Senin (5/15/2023), merayakan ulang tahun ke-81 tahun. JK lahir di Watampone, Sulawesi Selatan, 15 Mei 1942.

Beberapa waktu terakhir, JK telah menerima kunjungan sejumlah tokoh politik nasional di antaranya Ketum Gerindra Prabowo Subianto, Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Ketum PKB Muhaimin Iskandar.

Sentimen: positif (96.9%)