AKURAT.CO Nama Ganjar Pranowo menjadi anomali dalam Pilpres 2024. Kendati sudah resmi menyandang status bakal capres, Gubernur Jawa Tengah itu memiliki tingkat pengenalan yang rendah dibanding Prabowo Subianto dan Anies Baswedan.

Survei terbaru Charta Politika Indonesia menempatkan Prabowo Subianto sebagai bakal capres dengan tingkat pengenalan tinggi sebesar, 96 persen. Namun untuk urusan kesukaan masih kalah dari Ganjar dengan 95,1 persen dukungan.

"Belum tentu yang paling populer paling banyak dipilih," kata Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya, dalam paparan hasil survei terbaru yang digelar secara daring sebagaimana dipantau dari Jakarta, Senin (15/5/2023).

Charta Politika mengadakan survei pada 2-7Mei 2023 terhadap 1.220 responden yang tersebar di seluruh Indonesia. Pengambilan sampel dilakukan melalui wawancara tatap muka dengan teknik acak bertingkat. Survei yang dilakukan memiliki tingkat toleransi kesalahan sebesar 2,82 persen.

Menurut Yunarto, Prabowo menjadi capres dengan tingkat pengenalan tinggi lantaran sudah tiga kali mengikuti pilpres. Sekali menjadi cawapres, dua kali menjadi capres dan sekarang bakal maju sebagai capres untuk kali ketiganya.

Sekalipun begitu tingkat kesukaan terhadap Prabowo berada pada angka 92,1 persen. Kemudian Anies Baswedan berada pada peringkat kedua dengan tingkat pengenalan tinggi sebesar 91,3 persen namun tingkat kesukaannya di bawah 90 persen.

Sedangkan Ganjar memiliki tingkat pengenalan mencapai angka 86,5 persen dengan kesukaan 95,1 persen. Artinya Ganjar menjadi capres paling disuka yang diikuti Prabowo dan Anies.

"Mas Anies tingkat pengenalannya sudah sangat tinggi 91,3 persen tetapi tingkat kesukaannya tidak mencapai 90 persen. Berbeda dengan Pak Prabowo dan Mas Ganjar yang tingkat kesukaannya ada di angka tinggi dan paling tinggi kita lihat ada di Mas Ganjar 95,1 persen," jelas Yunarto.

Ketika dikerucutkan dalam tiga besar capres dengan elektabilitas tinggi, Ganjar justru menyodok menjadi peringkat pertama dengan dukungan 38,2 persen. Diikuti oleh Prabowo dengan 31,1 persen dan Anies 24,6 persen.

Yunarto menilai Ganjar, Prabowo dan Anies sudah mencerminkan poros koalisi menuju Pilpres 2024. Pasalnya, hanya ketiga nama tersebut yang konsisten berada dalam tiga besar capres dalam dua tahun terakhir ini.

Dengan begitu, kecil kemungkinan terbentuknya poros baru lantaran tidak ada figur dominan, di luar ketiga nama dalam bursa capres. 

"Jadi sudah mengkristal (tiga poros)," beber Yunarto.