Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Yogyakarta
Kasus: covid-19
Pelaku Wisata Yogya Dorong Pemerintah Daerah Tingkatkan ‘Nginep Suwe’
Krjogja.com Jenis Media: News
Salah satu atraksi wisata malam di kawasan Jalan Malioboro Yogyakarta yang menjadi daya tarik wisatawan.
Krjogja.com - YOGYA - Libur Lebaran lalu menjadi tonggak awal bangkitnya pariwisata di Yogya. Setelah dibukanya pembatasan aktivitas pasca pandemi Covid-19, masyarakat memanfaatkan kesempatan itu untuk berlibur salah satunya di Yogya.
Namun demikian bangkitnya pariwisata di Yogya belum semua dirasakan oleh pelaku wisata yang bergelut di dalamnya. Salah satunya dari sektor perhotelan dan restoran.
Salah seorang pelaku wisata di Yogya, Hamzah Sulaiman atau yang dikenal Raminten menyampaikan jika pemerintah daerah terus melakukan berbagai cara untuk meningkatklan sektor perhotelan dan restoran. Salah satu yang ia sampaikan yakni dengan ‘Nginep Suwe’ atau tinggal menginal lama di Yogya.
“Pemerintah daerah harus berupaya menggedor agar wisatawan bisa ‘Nginep Suwe’. Salah satunya dengan beragam atraksi wisata yang menarik wisatawan itu sendiri,” kata Hamzah.
Ia melihat saat Lebaran kemarin wisatawan yang memanfaatkan sektor perhotelan dan restoran belum cukup bisa menutupi sepinya pengunjung saat pendemi lalu. Banyak memang yang berwisata di Yogya, namun sedikit yang tinggal di hotel dan menikmati makan di restoran.
"Saat ini wisatawan memang tetap banyak berkunjung ke Yogya dengan beragam tujuan destinasinya. ‘Nginep Suwe’ inilah yang masih perlu digenjot. Istilahnya selama Lebaran kemarin hanya ‘Nunut Dolan’ (mampir bermain) saja," jelasnya.
Maka perlu upaya serius menggarap paket wisata berbasis budaya itu di tempat destinasi-destinasi yang lagi kekinian. Ini tentunya memerlukan sinergi dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah. "Biar tidak ‘Nunut Dolan’ saja, tapi ya ‘Tuku-tuku’ (membeli), belanja bisa ditingkatkan," ujarnya.
Menurut Hamzah memberikan wacana misalnya dengan paket tour ‘Dolan lan Nginep’ yakni paket wisata yang mengajak wisatawan berwisata jelajah alam, menginap di homestay atau vilage, sekaligus belanja menjadi satu paket wisata khas. Ujungnya perputaran uang dari sektor pariwisata akan tetap berjalan dan omset tidak turun.
Untuk mendorong hal itu, Hamzah siap menggelar berbagai paket wisata maupun atraksi budaya agar semakin menambah lama tinggal wisatawan. "Kita sudah memulai dengan event budaya Sabtu Kliwon di pelataran Malioboro, kemudian kita ada Cabaret Show yang terus diminati wisatawan," jelas Hamzah.
Hamzah Sulaiman menyampaikan ada tiga hal setidaknya yang menjadi alasan wisatawan datang ke Yogya. Ketiga hal itu merupakan faktor yang sangat mempengatuhi tingkat kunjungan di Yogya, sehingga ke depan yang diharapkan tidak memudar di era arus modernisasi yang serba digital dan cepat.
Alasannya wisatawan ke Yogya itu untuk mencari sesuatu yang masih memiliki nilai tradisional, suasana khas, serta keramahtamahan masyarakat Yogyakarta. "Jadi begitu mendengar kata Yogya orang akan ingat tembang Jawa, ingat gamelan, ingat wayang, suasana khas, kuliner. Begitu halnya dengan Malioboro yang menjadi jantung kota Yogyakarta. Nilai sejarah, budaya serta surga belanja masih menjadi alasan wisatawan berkunjung ke Kota Yogyakarta," jelasnya.
Hamzah juga berharap transportasi yang terintegrasi mulai dari Bandara YIA, kereta api, jalan tol hingga lokasi wisata bisa saling terintegrasi. "Bandara baru di Yogya yaitu YIA di Kulonprogo yang terintegrasi dengan beragam rute akan siap menampung wisatawan baik domestik maupun mancanegara yang berkunjung. Bandara YIA menjadi salah satu gerbang pariwisata Yogyakarta," terangnya.
Bagi pelaku usaha seperti Hamzah Sulaiman yang memiliki basis budaya dalam usahanya mengharapkan kondisi keamanan dan kenyamanan perlu tetap dijaga. Sepanjang kota Yogyakarta aman dan nyaman, dan pemerintah bersinergi dengan pelaku usaha dalam menyajikan palet wisata atau atraksi wisata, maka dunia pariwisata di kota Yogyakarta akan menjadi berkelanjutan.
"Kuncinya ya tetap pada masyarakat Yogyakarta sendiri agar tetap mempertahankan kearifan lokal, ramah dan tentu saja aman. Saya yakin masyarakat Yogyakarta dengan SDM nya mampu menghadirkan wisata yang berkelanjutan, berkualitas sekaligus menjadi destinasi yang selalu menyenangkan" pungkas Hamzah. (*)
Sentimen: positif (99.9%)