Sentimen
Informasi Tambahan
Institusi: ReForminer Institute
Tokoh Terkait
Murkanya Luhut ke Singapura, Demi Kedaulatan RI?
CNBCindonesia.com Jenis Media: News
Jakarta, CNBC Indonesia - Pernyataan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan pada pekan ini menghebohkan publik. Bagaimana tidak, Luhut tiba-tiba melontarkan pernyataan berani dengan menyebut negara tetangga, yakni Singapura, brengsek.
Pernyataan Luhut tersebut keluar saat dirinya tengah menceritakan permintaan Singapura untuk mengimpor listrik energi bersih dari Indonesia. Dia menyebut, pihaknya menolak permintaan Singapura tersebut, kecuali Negeri Singa itu turut membangun industri energi bersih di Indonesia.
Meski saat berbicara tersebut Luhut tidak menjelaskan secara rinci, namun pada Maret 2023 lalu Luhut sempat mengungkapkan Pemerintah Indonesia akan mengekspor listrik ke Singapura setelah industri tenaga surya terintegrasi dari hulu ke hilir, yakni pabrik panel surya hingga Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), terbangun terlebih dahulu di Indonesia.
Lantas, apa sebenarnya manfaat yang bisa didapatkan oleh Indonesia dengan membangun industri panel surya di dalam negeri?
Direktur Eksekutif ReforMiner Institute Komaidi Notonegoro menilai bahwa ada beberapa dimensi manfaat yang bisa dirasakan RI dengan membangun industri energi bersih terintegrasi di Tanah Air, salah satunya yaitu kedaulatan RI.
"Jadi ada beberapa dimensi saya lihat. Pertama dari sisi kedaulatan. Jadi kalau ada (industri energi bersih) di kita kan relatif berdaulat, dibandingkan kalau tempatnya bukan di kita," ungkap Komaidi kepada CNBC Indonesia, dikutip Jumat (12/5/2023).
Dia menyebutkan, Indonesia akan memiliki kontrol yang lebih besar jika pembangkit energi bersih tersebut didirikan di Indonesia.
"Kalau pembangkitnya ada di Indonesia, tentu kalau ada apa-apa kita punya kontrol yang besar dibandingkan kalau kemudian itu tidak di kita," ucapnya.
Selain itu, Komaidi mengungkapkan dimensi lain yang turut menguntungkan Indonesia adalah semakin meningkatnya lapangan kerja di Indonesia.
"Kedua, ada nilai tambah yang bergulir ketika itu dibangun dalam negeri, karena tentu tenaga kerja di kita. Teknologinya mudah-mudahan juga kita bisa adopt," tambah Komaidi.
Untuk itu, Komaidi mengungkapkan walaupun nantinya hasil listrik dari energi bersih tersebut akan diekspor, menurutnya akan lebih menguntungkan bila proyek industri energi bersih tersebut turut dibangun di Indonesia.
"Jadi dimensinya banyak saya kira, kalau segala sesuatunya diproses di Indonesia ya manfaatnya tentu banyak di Indonesia. Meskipun kemungkinan listriknya untuk diekspor begitu," tandasnya.
Sebelumnya, perihal pembangunan industri energi bersih di Indonesia juga ditegaskan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Usut punya usut, Kementerian ESDM mengungkapkan bahwa yang diinginkan oleh Indonesia adalah industri hingga produksi listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) tersebut dilakukan di Indonesia.
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengungkapkan bahwa Indonesia menginginkan Singapura juga ikut berinvestasi dalam pembangunan industri PLTS di Indonesia.
"(Industri) di kita, harus industri kita, supaya TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri)-nya naik di kita. Nanti kerja sama investasi ya," ucap Dadan saat ditemui di Jakarta, Kamis (11/5/2023).
Dadan menyebut, setidaknya ada dua kesepakatan dengan Singapura terkait ekspor listrik, yakni pengembangan industri sisi hulu berupa pembangunan industri atau manufaktur panel surya atau PLTS, dan akhirnya listrik dari PLTS tersebut bisa diekspor ke Singapura.
"Kan kesepakatannya itu, kita itu nanti ada dua aktivitas ya. Pengembangan industri hulunya, manufacturing untuk PLTS-nya, kemudian untuk ekspornya. Itu sudah satu paket. Ya dia harus jalan dulu industrinya," jelas Dadan.
[-]
-
Penampakan Langka Saat Luhut Berpeci Hitam di Kantor NU(wia)
Sentimen: positif (100%)