Adegan di film Evil Dead Rise (dok. Warner Bros Pictures)

Krjogja.com - Setelah diputar di South by Southwest (SXSW) pada 15 Maret 2023, lalu menyusul pada 21 April 2023 di Amerika, akhirnya film terbaru waralaba Evil Dead yang berjudul Evil Dead Rise resmi tayang di Indonesia pada Jumat (5/5/2023).

Sesuai judulnya, Evil Dead Rise benar-benar membangkitkan ekspetasi dan juga ketakutan yang selama ini ingin dirasakan penggemar film horor.

Pembangunan tensi horor yang sistematis membuat kita bisa menikmati rasa ketakutan itu secara bertahap hingga benar-benar terpuaskan di akhir.

Penggunaan properti yang kreatif dan permainan fokus kamera yang berani close up pada setiap momen berdarah juga sukses membuat penonton merasakan rasa sakit dan penderitaan para tokohnya di situasi tanpa harapan tersebut.

Seri kelima waralaba Evil Dead ini berkisah tentang seorang perempuan bernama Beth yang berkunjung ke kediaman kakaknya, Ellie di sebuah apartemen. Saudarinya sendiri diketahui telah memiliki tiga orang anak, yaitu, Bridget, Danny dan Kassie.

Awalnya tak ada masalah pada mereka sampai pada suatu ketika sebuah insiden membuat Danny berhasil menemukan sebuah buku dan beberapa benda aneh di sebuah ruangan yang lama terkunci.

Gara-gara itu, Ellie pun sampai kena imbasnya di mana ia kini kerasukan setan dan berakhir menjadi penebar teror.

Bisakah Beth dan para keponakannya lolos dari situasi tanpa harapan tersebut?

Dalam beberapa ulasan film horor sebelumnya, kami sering menekankan betapa pentingnya building tensi horor. Beruntungnya, film ini berhasil mengeksekusi hal itu dengan baik.

Dibuka dengan semacam adegan preview menu utama ketakutan dalam film ini, cerita Evil Dead Rise kemudian mundur ke waktu untuk menjelaskan ke penonton bagaimana semua kekacauan itu bisa terjadi.

Cara memulainya juga terbilang sangat perlahan namun sistematis. Mulai dari beberapa momen creepy level ringan seperti mata mayat yang berkedip sampai kekacauan berdarah pada saat Ellie membabibuta.

Bisa dibilang, Evil Dead Rise berhasil membuat penontonnya membiasakan diri secara alami akan peningkatan porsi ketakutan yang disajikan hingga berakhirnya cerita.

Biasanya, suatu properti yang diperlihatkan pada suatu cerita pembukaan film biasa hanya akan dipakai sebagai hiasan dan tak akan memiliki nilai guna pada perkembangan cerita.

Namun ada beberapa kasus di mana properti yang dianggap remeh ternyata memiliki sorotan tersendiri pada setiap momen genting. Taktik itu benar-benar memberi kejutan tersendiri karena kita tak menyangka bahwa benda yang sekilas tak berguna ternyata bisa membantu pada saat yang tepat.

Selain itu, cara penggunaan properti yang ada juga benar-benar kreatif dan membuat penulis sama sekali tak menduga bahwa benda tersebut bisa dipakai untuk momen horor yang bisa dibilang cukup ngilu untuk dilihat. (*)