Sentimen
Negatif (100%)
13 Mei 2023 : 03.10
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Semarang, Banjarnegara

Kasus: mayat, pembunuhan

Tokoh Terkait
AKBP Donny Lumbantoruan

AKBP Donny Lumbantoruan

Pelaku Pengecor Potongan Tubuh Majikan Diringkus, Mengaku Tidak Menyesal

13 Mei 2023 : 03.10 Views 3

Krjogja.com Krjogja.com Jenis Media: News

Pelaku Pengecor Potongan Tubuh Majikan Diringkus, Mengaku Tidak Menyesal

Krjogja.com - SEMARANG - Misteri mayat lelaki korban mutilasi yang dicor adonan pasir dan semen di tempat usaha isi ulang air minum dan gas di jalan Mulawarman Raya, Tembalang Semarang terkuak. Otak pembunuhan sadis terhadap majikan sendiri Irwan Hutagalung (53)diringkus, Selasa(9/5) malam, sehari setelah mayat korban mutilasi ditemukan. Pelaku Husein(28) dibekuk disertai motor korban di tempat pelarian daerah asal Banjarnegara.

Polrestabes Semarang atas keberhasilan mengungkap pembunuhan sadis dengan tubuh korban dipotong potong dan dicor yang menggegerkan itu, Rabu(10/5) digelar. Gelar kasus di Mapolrestabes, jalan Dr Cipto Semarang menghadirkan pelaku yang kaki kanannya terluka tembak.

Tersangka Husaein yang bertubuh kecil, namun ulahnya kelewat sadis dibekuk menyusul diamankan rekannya, Imam. Lelaki penjual  'angkringan' di dekat tempat usaha gas dan isi ulang galon 'AHS Arga Tirta' mengetahui rencana Husein yang berniat menghabisi nyawa majikannya. Bahkan, Imam setelah kejadian selain diberi uang, juga oleh tersangka Husein diajak bersenang senang pijat plus plus.

Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar menjelaskan dari hasil pemeriksaan sementara tersangka Husein tega membunuh, memutilasi dan mengecor tubuh majikannya karena dendam kesumat. Tersangka Husein yang baru bekerja selama sebulan dengan gaji Rp 2 juta mengaku bila ada kesalahan sekecil apapun, misalnya salah mengirim pesanan galon berisi air isi ulang langsung diomeli dan ditampar. "Saya sering dimarahi dan ditampar pada wajah,pipi maupun pelipis", aku tersangka Husein yang dihadirkan pada gelar kasus. Namun, ia, meski berulang kali didamprat dan dianianiya tidak berani melawan karena majikannya tinggi besar.

Kombes Pol Irwan Anwar yang didampingi Kasipenum Bid Humas Polda Jateng AKBP Anita dan Kasat Reskrim Polrestabes Semarang AKBP AKBP Donny Lumbantoruan bahwa tersangka yang merasa sering diremehkan dan dianiya majikan lalu timbul niat jahat ingin menghabisi nyawa bosnya itu.

Disebutkan, tersangka ingin menyalurkan rasa dendam pada awal bulan lalu. Kejengkelan Husein atas ulah sang majikan pernah disampaikan kepada, Imam, rekan penjual angkringan di sebelah tempat kerjanya. Kemudian, pada Kamis (4/5) malam, tersangka Husein baru betul betul melampiaskan dendamnya.Ia pada malam Jumat sekitar pukul 22.30 tanpa ragu mengambil linggis, lalu bagian ujung ditusukkan pada bagian pipi kiri korban yang lelap tidur. Tulang rahang korban patah. Korban tidak berteriak maupun mengeluh sakit. Walau, korban tidak sadar kembali dihujani pukulan linggis mengenai pelipis kanan. Korban terluka parah berdarah tidak sadar oleh pelaku ditinggal pergi setelah menguras uang korban tidak kurang Rp 7 juta.

Di luar tempat kerja tersangka menemui saksi Imam yang jualan angkringan di sebelah. Tersangka kepada Imam sempat memberi tahu kalau ia telah menghabisi majikanya. Kemudian, tersangka Husein mengajak Iman bersenang senang pijat plus plus. Selain menboking pijat plus plus, Imam masih diberi uang Rp 1 juta. Mereka, berdua pulang bersenang senang pada pagi harinya sekitar pukul 03.00. Mereka, berdua terus berpisah.

Jumat paginya memotong lengan kanan, lalu lengan kiri. Potongan potongan anggota badan yang bergelepotan darah segar dimasukkan karung. Tubuh korban tanpa kepala dan kedua kengan diseret pelaku seorang diri dan dibawa ke samping (lengkong). Pada Sabtu sore, tubuh korban tanpa kepala dan kedua lengan dicor pakai pasir dan semen dengan posisi menungging. Kedua kaki korban masih tampak.

Tersangka Husein  mengaku  memutilasi dan mengecor mayat majikannya tidak menyesal. Bahkan, merasa puas telah berhasil menyalurkan dendamnya. Ia mengaku sengaja memotong leher karena untuk membungkam mulut korban semasa hidupnya sering mengomeli dan memotong tangan yang biasa untuk menampar. "Ya saya tidak menyesal. Dendam saya terlampiaskan", akunya. (Cry)

Sentimen: negatif (100%)