Sentimen
Positif (94%)
5 Des 2022 : 13.56
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Cilegon

Soal Isu Rujuk, PKS: 2014-2019 Kami Sudah Pernah Dukung Prabowo, 2024 Gantian Gerindra Kami Ajak Koalisi Perubahan

5 Des 2022 : 13.56 Views 2

Suara.com Suara.com Jenis Media: News

Soal Isu Rujuk, PKS: 2014-2019 Kami Sudah Pernah Dukung Prabowo, 2024 Gantian Gerindra Kami Ajak Koalisi Perubahan

Suara.com - Juru Bicara DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), M Kholid, mengatakan, bahwa kekinian situasi Pilpres 2024 berbeda dengan edisi 2014 dan 2019, kekinian PKS masih serius menjajaki Koalisi Perubahan bersama NasDem dan Demokrat. PKS justru mengajak Partai Gerindra ikut merapat dalam Koalisi Perubahan.

Hal itu disampaikan Kholid dalam menanggapi isu PKS dan Gerindra kembali rujuk untuk Pilpres 2024.

Kholid awalnya menyampaikan, PKS politiknya inklusif, terbuka peluang komunikasi dengan semua pihak, termasuk dengan Gerindra.

Baca Juga: Belum Genap 3 Bulan Jadi Kader, Helldy Agustian Meroket Langsung Pimpin DPC Gerindra Cilegon

"Hingga saat ini, PKS serius menjalin komunikasi politik dengan Nasdem dan Demokrat. Kami berencana membangun Koalisi Perubahan. Tentu, Koalisi perubahan juga inklusif, membuka peluang bergabungnya partai-partai lain, termasuk Gerindra," kata Kholid saat dihubungi, Senin (5/12/2022).

Ia menegaskan, peluang koalisi PKS dengan Gerindra tetap terbuka, namun posisi saat ini tentu berbeda dengan 2014 dan 2019.

"Kalau 2014 dan 2019 kami kan sudah pernah mendukung Pak Prabowo Subianto yang merupakan ketua umum Gerindra, nah untuk 2024 saatnya bergantian," ungkapnya.

Jelang Pilpres 2024 kali ini justru, kata dia, PKS akan mengajak Gerindra bergabung dengan pilihan partainya untuk membentuk Koalisi Perubahan bersama NasDem dan Demokrat.

"Giliran Gerindra yang kami ajak untuk ikut pilihan dari PKS nanti jika nanti Koalisi Perubahan jadi dideklarasikan," pungkasnya.

Baca Juga: Cek Fakta: Surya Paloh Nyesel Usung Anies Baswedan, Nasdem Takut Ditinggal Pendukung Jokowi, Benarkah?

Ajakan Rujuk

Sentimen: positif (94.1%)