Sentimen
Informasi Tambahan
Club Olahraga: Persib Bandung, Persebaya
Event: KTT ASEAN
Kab/Kota: bandung, Surabaya, Labuan Bajo, Banyumas
Tokoh Terkait
Indonesia Termasuk Daerah 'Sabuk Talasemia' Yuk, Kenali Bahaya dari Penyakit Talasemia!
Prfmnews.id Jenis Media: Nasional
PRFMNEWS - Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) membeberkan, saat ini pasien yang menderita penyakit talasemia didominasi oleh usia remaja yang sedang memasuki fase pubertas. Usia remaja yang mengidap talasemia atau kelainan darah merah bawaan ini sekitar 14 hingga 15 tahun.
Praktisi kesehatan dokter spesialis anak, dr. Agus Fitrianto, Sp.A (K) menyebutkan, di Indonesia terdapat cukup banyak penderita talasemia karena Indonesia termasuk dalam daerah sabuk talasemia.
"Di Indonesia sendiri cukup banyak kasus talasemia karena dilewati oleh sabuk talasemia," katanya dikutip dari ANTARA.
Baca Juga: Penderita Darah Tinggi Wajib Hindari 5 Makanan Olahan Buah ini, Diungkap Oleh Dokter Saddam Ismail
Agus menjelaskan, penyakit talasemia merupakan penyakit yang disebabkan oleh kelainan genetik yang dibawa oleh salah satu nenek moyang yang melintasi wilayah Indonesia pada zaman dahulu.
Agus menambahkan talasemia dapat menurun secara genetik kepada anak penderita talasemia jika seseorang pembawa gen menikah dengan seseorang lainnya yang juga membawa gen talasemia yang kemudian melahirkan keturunan.
"Idealnya, kalau ada anggota keluarga memiliki gejala talasemia, maka keluarga wajib melakukan skrining untuk membantu langkah penanganannya," kata dokter yang praktik di Rumah Sakit Umum Daerah Prof Dr. Margono, Banyumas, Jawa Tengah itu.
Baca Juga: Mantan Pemain Persib Bandung ini Hijrah ke Persebaya Surabaya
Lalu apakah sebenarnya penyakit talasemia?Talasemia (Thalassemia) adalah kondisi medis yang disebabkan oleh kelainan genetik sehingga tubuh tidak cukup memiliki hemoglobin atau sel darah merah. Hemoglobin ini memiliki peranan penting untuk membawa oksigen yang dibutuhkan ke seluruh anggota tubuh.
Sering kali penderita penyakit talasemia juga akan merasakan hipotensi atau tekanan darah rendah yang membuatnya terlihat pucat. Walau begitu, hipotensi tidak selalu menjadi gejala talasemia.
Namun, ada gejala lain dari talasemia yang perlu Anda ketahui agar dapat mewaspadainya. Untuk itu, Anda bisa menyimak ulasan berikut.
Baca Juga: Butuh Bantuan Polrestabes Bandung? Hubungi Saja Nomor-nomor ini
Pengertian talasemia adalah kelainan genetik yang membuat tubuh tidak mampu memproduksi hemoglobin normal.
Karena termasuk kelainan genetik, talasemia adalah penyakit yang bersifat diturunkan dari orang tua ke anak kandung.
Apabila kondisi sudah cukup berat dan serius, talasemia perlu diwaspadai serta diberi penanganan secara tepat.
Baca Juga: 2 Bahan Alami yang Bisa Membantu Turunkan Kadar Gula Darah Penderita Diabetes Menurut dr. Ema Surya Pertiwi
Lantaran, ada beberapa komplikasi talasemia yang dapat terjadi jika kondisinya sudah cukup serius, di antaranya yaitu gangguan hati, gagal jantung, atau bahkan kematian.
Penyebab talasemia adalah mutasi sel DNA pada sel darah merah yang terdiri dari rantai alfa dan beta.
Lebih tepatnya, mutasi sel DNA tersebut mengakibatkan rendahnya produksi kedua jenis rantai pembentuk hemoglobin.
Agus mengatakan penyakit talasemia dibagi menjadi tiga yakni talasemia minor, intermediat, dan mayor.
Agus menjelaskan pada penderita talasemia minor dan intermediat pasien tidak bergantung pada transfusi darah yang rutin, sedangkan pada talasemia mayor, pasien memerlukan transfusi darah yang rutin seumur hidupnya.
Baca Juga: 1.956 Knalpot Brong Hasil Razia Polisi Selama Bulan Ramadan Diarak Keliling Kota Bandung, Ini Alasannya
Penyakit talasemia adalah penyakit yang disebabkan oleh berkurangnya atau tidak terbentuknya protein pembentuk hemoglobin utama manusia yang menyebabkan eritrosit mudah pecah dan menyebabkan pasien menjadi pucat karena kekurangan darah (anemia).
Gejala Talasemia
Gejala talasemia yang timbul cukup bervariasi tergantung dari tingkat keparahannya. Namun, ada beberapa gejala umum dari talasemia yang dapat diwaspadai. Adapun gejala umum talasemia adalah sebagai berikut:
- Mudah lelah
- Anemia
- Terlihat pucat
- Sesak napas
- Pertumbuhan serta perkembangannya terlihat lambat
- Kelainan tulang, terutama pada tulang wajah
- Urine berwarna gelap
Baca Juga: Presiden Jokowi Akan Pimpin Beberapa Pertemuan dalam KTT ASEAN di Labuan Bajo Hari ini dan Besok
Agus mengatakan gejala talasemia pada anak biasanya adalah wajah sering pucat, gangguan pertumbuhan, warna kulit sedikit kuning, dan pembesaran perut yang nampak cembung.
Namun, Agus menegaskan cara terbaik untuk mengetahui seseorang terkena penyakit talasemia adalah dengan melakukan pemeriksaan darah karena talasemia merupakan penyakit genetik dan bisa diketahui secara pasti melalui cek darah.
"Nantinya bisa dipastikan dengan Elektroforesis Hb (pemeriksaan hemoglobin) untuk menemukan kelainan Hb nya," ujarnya.
Berdasarkan data di Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, prevalensi penduduk dunia yang memiliki kelainan gen hemoglobin sekitar tujuh sampai delapan persen, sehingga diperkirakan terdapat sekitar 20 juta penduduk Indonesia yang membawa kelainan gen ini.
Buat yang mempunyai buah hati yang terdiagnosis talasemia Agus berpesan, "Jangan berkecil hati jika anak anda terdiagnosis talasemia, karena jika pengobatan talasemia berjalan dengan baik, anak bisa tumbuh kembang normal sebagaimana anak lainnya," pungkasnya.***
Sentimen: negatif (100%)