Sentimen
Informasi Tambahan
Event: SEA Games
Kab/Kota: Solo
Tokoh Terkait
Sea Games Kala Wynne Dipanggil Selesaikan Penantian Emas SEA Games Pusat Pemberitaan
RRi.co.id Jenis Media: Nasional
KBRN, Phnom Penh: “Rileks, Dil, slow
down,” ujar Wynne Prakusya. Teriakan lemah kapten tim beregu putri
Indonesia itu terdengar cukup jelas oleh Aldila Sutjiadi yang berada di lapangan.
Ganda putri Indonesia, Aldila Sutjiadi dan Jessy Rompies, tengah memimpin di set kedua dengan skor 6-5. Lawan mereka adalah ganda putri Thailand, Luksika Kumkhum dan Peangtarn Plipuech.
Hanya tersisa satu poin lagi yang harus dikejar dalam laga tak berdarah ini. Satu poin terpenuhi, maka berakhir sudah penantian emas di ajang SEA Games untuk sektor putri.
Wynne yang menjabat sebagai non playing captain (kapten tak bermain) meminta mereka sabar dan tak terburu-buru. Saat di Morodok Techo Stadium, Selasa (9/5/2023) sore, Aldila dan Jessy seakan-akan ingin segera menghabisi perlawanan Thailand.
Namun, beberapa kali foul dan unforced error malah menjadi bumerang bagi Indonesia. Motivasi dan juga instruksi yang diberikan Wynne akhirnya tak sia-sia dan berbuah manis: medali emas.
“Saya jelas bangga sama anak-anak atau adik-adik yang telah memberikan yang terbaik. Ada Aldila, Jessy, Priska, Bea maupun Fitriana yang ada di tim ini,” ujar Wynne.
"Kekompakan kita, kebersatuan kita selama ini kita jaga. Siapa pun yang bermain itu untuk Indonesia," katanya.
Wynne Prakusya adalah salah satu legenda tenis putri Indonesia yang namanya hampir sejajar dengan Yayuk Basuki. Mantan petenis ini sempat menembus peringkat 100 besar dunia, tepatnya 74 dunia.
Ia dipanggil khusus Manajer dan Pelatih Timnas Tenis Indonesia Suharyadi. Ia diminta memberikan motivasi dan juga ‘sentuhan’ kepada para petenis putri Tanah Air.
“Ini pertama kali saya kembali ke Timnas Indonesia, setelah terakhir di 2005 saya menjadi pemain. Saya sangat bahagia bisa membawa pulang kembali medali emas ke Indonesia,” kata wanita kelahiran Solo, Jawa Tengah ini.
Sentimen: positif (49.6%)