AYOBANDUNG.COM - Syakya Meirizal, Koordinator Masyarakat Pengawal Otsus (MPO) Aceh menyampaikan protes keras atas kasus BSI error yang terjadi hampir 2 hari lamanya.

Bahkan beberapa nasabah BSI, hingga artikel ini diunggah, masih belum dapat melakukan transaksi perbankan.

Melalui unggahan video di akun TikTok pribadinya, Syakya mengatakan bahwa BSI sudah berlaku zalim kepada para nasabah.

Baca Juga: Peternakan Ayam PT QL Diduga Penyebab Banjir Bandang di Mande Cianjur, DPRD Cianjur Geram dan Ontrog

Terutama nasabah yang berasal dari Aceh.

Sebagai informasi, Aceh memberlakukan Qanun Nomor 11 Tahun 2018 sehingga bank konvensional sudah tidak digunakan.

Sebagai gantinya, hanya bank dengan sistem syariah saja yang masih digunakan, termasuk BSI yang merupakan gabungan bank Himbara Syariah.

Tak heran, BSI menjadi bank terbesar di Aceh.

Baca Juga: Ineu Purwadewi Sundari Berharap Pelatihan Kerja Mandiri Cetak Kemandirian Ekonomi Masyarakat

Namun kenyataannya, menurut pengakuan Syakya, BSI kerap terjadi gangguan.

Sehingga gangguan yang terjadi secara nasional ini bukanlah hal baru bagi warga Aceh yang menggunakan BSI sebagai alat bantu transaksi perbankan nasabahnya.

Saking parahnya, Syakya menyebut errornya BSI adalah tragedi karena nasabah tidak bisa berkutik.

Bahkan pelayanan offline di teller BSI pun tidak dapat dilakukan.

Baca Juga: Komisi V DPRD Jawa Barat Terima Audiensi Pengurus Karang Taruna Bahas Permasalahan Sosial di Kalangan Pemuda