Sentimen
Positif (99%)
10 Mei 2023 : 07.49
Informasi Tambahan

Kasus: covid-19

Menteri Jokowi Ramai-ramai 'Keroyok' Anies, Siapa Saja?

10 Mei 2023 : 14.49 Views 2

CNBCindonesia.com CNBCindonesia.com Jenis Media: News

Menteri Jokowi Ramai-ramai 'Keroyok' Anies, Siapa Saja?

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah membela diri dengan kebijakan subsidi kendaraan listrik setelah dikritik oleh Calon Presiden Anies Baswedan. Pertama datang dari Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

Menurut dia, di semua negara manapun subsidi diberikan untuk penjualan mobil listrik.

"Ya kalau subsidi mobil listrik hampir semua negara memberikan. Seluruh dunia melakukan hal yang sama," ungkap Airlangga saat ditemui di Taman Literasi Blok M dikutip Selasa (9/5/2023).

Setelah Airlangga, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita ikut 'menyemprot' Anies.

"Kita EV (electrical vehicle) ini pada dasarnya tentu untuk mengurangi emisi, sebagai komunitas global kita berusaha utk zero emisi pada 2050. Ini bagian yang tidak terlepaskan dari upaya kita," kata Agus menjawab pertanyaan CNBC Indonesia di kantor Kemenperin, Selasa (9/5/23).

Lebih lanjut, Ia menilai bahwa pemerintah harus melihat berbagai aspek yang timbul dari kebijakan subsidi ini, termasuk diantaranya menciptakan banyak lapangan kerja.

"Yang jelas kita gak boleh lupa bahwa pengembangan industri EV di Indonesia juga akan menyiptakan tenaga kerja yang cukup tinggi di Indonesia, dan bisa memanfaatkan program hilirisasi nikel yang sekarang digalakkan pemerintah," tegas Agus

Karena itu, semua pihak harus melihat sebuah kebijakan dari berbagai sisi. Agus menegaskan bahwa pemerintah tengah gencar membentuk ekosistem EV ini dengan melibatkan berbagai pihak.

Foto: Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita Saat Peluncuran Buku Penanganan Covid-19 dan Program Pemulihan Ekonomi Nasional 2022 (Tangkapan layar via Youtube PerekonomianRI)
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita Saat Peluncuran Buku Penanganan Covid-19 dan Program Pemulihan Ekonomi Nasional 2022 (Tangkapan layar via Youtube PerekonomianRI)

"Jadi pengembangan EV jangan diliat dari satu faktor aja, tapi faktor secara utuh harus dilihat karena ekosistem kita terbentuk, manfaat dan tujuan EV ngga bisa diliat dari satu kacamata aja," tegasnya.

Selain Agus dan Airlangga, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan juga mengatakan hal yang sama. Luhut mengatakan bahwa subsidi mobil listrik sudah melalui studi komprehensif. Selain itu, dunia pun kini tengah menggencarkan penggunaan kendaraan listrik, bukan cuma Indonesia. Bahkan Luhut menantang balik Anies.

"Sebenarnya gini ya mengenai mobil listrik ini sudah ada studi yang komprehensif, jadi saya kira seluruh dunia bukan hanya kita, jadi saya kira kita jangan melawan arus dunia juga. Jadi kalau siapa yang berkomentar saya tidak tahu mengenai itu, nanti suruh dia datang ke saya, nanti biar saya jelasin ke dia bahwa itu ndak benar," tegas Luhut saat ditemui usai acara Seminar Hilirisasi dan Transisi Energi Dalam Rangka Mencapai Indonesia Emas 2045 di Jakarta.

Sebelumnya, Calon Presiden (Capres) Anies Baswedan secara terang-terangan mengkritik salah satu kebijakan di Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Anies tak segan menilai subsidi mobil listrik yang kini digelontorkan pemerintah tidak tepat. Menurutnya, pemilik mobi listrik tidak membutuhkan subsidi.

"Kemudian kita tahu negeri ini begitu banyak peluang dan pemerintah harus memastikan sumber daya yang diberikan oleh pemerintah untuk rakyatnya adalah sumber daya yang tepat, kita menghadapi tantangan lingkungan hidup. Solusi menghadapi tantangan lingkungan hidup polusi udara bukan lah terletak di dalam subsidi mobil listrik yang pemilik mobil listriknya yang mereka-mereka tidak membutuhkan subsidi. Betul?" tuturnya saat berpidato dalam acara "Deklarasi dan Pengukuhan Amanat Indonesia", Minggu (07/05/2023).

Oleh karena itu, dibandingkan memberikan subsidi mobil listrik, dia pun mengungkapkan solusi yang diperlukan untuk menghadapi tantangan lingkungan hidup.

Dia menilai, yang perlu didorong ke depan adalah demokratisasi sumber daya.

"Jadi yang didorong ke depan adalah demokratisasi sumber daya bahwa kita mengarahkan agar sumber daya yang dimiliki negara diberikan melalui sektor-sektor yang memberikan manfaat nyata bagi masyarakat banyak, bukan semata-mata untuk mendapatkan perhatian dalam percakapan, apalagi percakapan dalam sosial media," jelas Capres yang diusung Partai Nasdem, PKS, dan Demokrat ini.


[-]

-

Kritik Subsidi Mobil Listrik Jokowi, Ini Solusi Ala Anies
(wur/wur)

Sentimen: positif (99.6%)