Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Kebumen, Purworejo, Penggilingan, Sleman, Magelang, Bantul, Gunungkidul
Kasus: covid-19
Musim Giling 2023 Madukismo Mengolah 5 Juta Kuintal Tebu
Krjogja.com Jenis Media: News
Pasangan tebu temanten dimasukkan ke mesin penggilingan tebu sebagai cucuk lampah.(Judiman)
Krjogja.com - BANTUL - Pabrik Gula (PG) Madukismo PT Madubaru di Kasihan Bantul, Jumat (5/5/2023) mengawali masa giling 2023 untuk memproduksi gula pasir putih.
Proses awal penggilingan tebu ditandai dengan memasukkan pasangan tebu temanten Kyai Raditya dan Nyai Manis ke mesin penggilingan tebu oleh Komisaris PT Madubaru Ir H Rahmad Edi Cahyono MSi dan Direktur Utama PG - PS Madukismo PT Madukismo Drs H Budi Hidayat disaksikan para karyawan PT Madubaru. Setelah itu semua mesin dan peralatan lainnya akan aktif bekerja non stop selama masa giling maksimal 180 hari.
Menurut Rahmad Edi didampingi Budi Hidayat, direncanakan musim giling 2023 ini PG Madukismo akan menggiling tebu sekitar 5 juta kuintal tebu dan mengolah gula mentah ( raw sugar) sebanyak 40.000 ton.
Sedangkan kapasitas giling rata- rata bisa mencapai 30.000 kuintal per hari, sehingga dengan hari giling selama 180 hari maka pencapaian tebu digiling bisa 5,3 juta kuintal tebu.
Tebu yang digiling di PG Madukismo berasal dari 4 wilayah Kabupaten di DIY, yakni dari Bantul sendiri, Sleman, Kulonprogo dan Gunungkidul. Dari wilayah Jawa Tengah meliputi Kabupaten Purworejo, Kebumen, Magelang dan sebagian Jawa Tengah lainnya.
Menurut Rahmad Edi kebutuhan gula nasional saat ini sekitar 500.000 ton. Sedangkan produk gula dari PG Madukismo untuk tahun 2023 jika dengan raw sugar hanya sekitar 50.000 ton. "Ini hanya bisa untuk memenuhi kebutuhan konsumsi wilayah DIY dan Jawa Tengah bagian selatan, sehingga diharapkan gula Madukismo tidak lari keluar daerah," ungkapnya.
Dikatakan, selama masa pandemi Covid-19 kegiatan giling PG Madukismo sangat terpengaruh sehingga mengalami penurunan produksi. Karena dengan kepemimpinan Dirut yang baru Drs Budi Hidayat ini Madukismo bertekat bangkit dari keterpurukan karena dampak Covid-19.
"Untuk semangat bangkit ini tidak bisa bekerja sendiri , tetapi juga didukung para petani tebu dan stakeholder terkait," imbuh Rahmad Edi.
Sementara terkait harga gula hingga saat ini masih mematuhi HET yang ditetapkan pemerintah yakni Rp 12.500/ Kg."Ya dengan HET ini bagi petani keuntungannya masih paspasan," pungkasnya.(Jdm)
Sentimen: positif (96.8%)