Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Surabaya, Malang
Kasus: covid-19, kebakaran
Tokoh Terkait
Ancaman Kebakaran Mengintai, Perlu Peningkatan Sistem Proteksi dan Manajemen Energi
SuaraSurabaya.net Jenis Media: News
Sebanyak 85 peristiwa kebakaran di Kota Surabaya per Januari-Mei 2023 dan di Malang Plaza, Kota Malang pada 2 Mei lalu merefleksikan masih perlunya peningkatan kesadaran akan ancaman bahaya bencana kebakaran untuk di kemudian hari.
Hal itu dikatakan, Dedik Irianto Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Surabaya, pada Kamis (4/5/2023). Ia mengajak berbagai elemen di Kota Surabaya untuk membangun kesadaran mitigasi bencana kebakaran.
Masing-masing lokasi, kata Dedik, standar operasionalnya berbeda-beda. Misalnya manajemen di gedung-gedung perkantoran dan instansi wajib untuk melakukan pelatihan simulasi penanggulangan bencana kebakaran dan melakukan pengecekan sistem proteksi secara rutin.
“SLF (Sistem Laik Fungsi) kan macam-macam, salah satunya proteksi kebakaran. Meskipun itu berlakunya 5 tahun, untuk yang sistem proteksi kebakaran sendiri mestinya setiap tahun mereka harus ngecek kembali. Misalnya sprinkler systemnya. Bukan hanya soal jumlah, tapi juga masih berfungsi apa nggak,” tukas Dedik.
Senada dengan pernyataan Kadis DPKP, Ali Musyafak Akademisi Keselamatan Kerja dan Publik, Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya, menyampaikan sesuai dengan Peraturan Pemerintah No.70 Tahun 2009 tentang Konservasi Energi, bahwa para pengelola bangunan vertikal publik wajib melakukan manajemen energi dan melaksanakan audit energi secara berkala, untuk misalnya mengetahui bagaimana kondisi instalasi kelistrikan, penggunaan gas, dan lain-lain.
“Kalau auditnya rutin oleh para ahli, upaya antisipasinya tentu bagus karena deteksinya dini. Hal seperti ini saat ini sudah maju, karena seharusnya sudah tersistem dan ter-manage dengan baik. Kesadaran seperti ini yang harus dimiliki para pengelola gedung untuk menjamin keselamatan penghuni dan pengunjungnya,” ujar Ali Musyafak melalui telepon, Jumat (5/5/2023).
Dikatakan Ali, kesadaran mengenai pentingnya manajemen energi dan sistem proteksi oleh pengelola objek-objek publik Surabaya untuk mencegah bencana kebakaran, dinilainya saat ini agak berkurang.
“Mungkin karena akibat musim Covid yang lalu ya jadi agak turun perhatiannya. Beda ketika lima tahun yang lalu tahun 2017-2018, itu Bu Risma gencar mengingatkan dan mendorong kesadaran seperti ini. Pak Wali (Eri Cahyadi) sepertinya perlu untuk melanjutkan ini. Smart city lah istilahnya ini jalan terus. Jangan sampai mandek,” ujar Guru Besar Studi Energi ITS ini.(zan/ipg)
Sentimen: positif (92.8%)