Sentimen
Positif (98%)
8 Mei 2023 : 16.16
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Yogyakarta, Sleman

Partai Terkait
Tokoh Terkait

DIY Diminta Tolak Politik Identitas di Pemilu 2024

8 Mei 2023 : 16.16 Views 2

Krjogja.com Krjogja.com Jenis Media: News

DIY Diminta Tolak Politik Identitas di Pemilu 2024

Krjogja.com - SLEMAN - Garda Institute mengadakan seminar hybrid dengan topik wawasan kebangsaan menjelang pemilu 2024 menghadirkan narasumber Direktur Intelkam Polda DIY Kombes Pol. Syahbuddin Nasution, Dr. B. Wibowo Suliantoro M.Hum anggota Dewan Pendidikan DIY serta Dr. Raden Stevanus C. Handoko S.Kom., MM anggota DPRD DIY dari Partai Solidaritas Indonesia.

Politik identitas menjadi momok yang buruk dalam demokrasi dimana pun. Berbagai catatan sejarah demokrasi yang mendorong pemanfaatan politik identitas untuk meraih kekuasaan berakhir pada kekacauan, ketidakstabilan pemerintahan, kemunduran demokrasi, bahkan muncul perpecahan di masyarakat dan peperangan.

Dr. Raden Stevanus menyampaikan bahwa pesta demokrasi Indonesia yang semakin dekat dan sudah seharusnya semua pihak untuk tidak menggunakan politik identitas. Tidak mendorong gagasan politik identitas sebagai strategi mendapatkan dukungan dalam meraih kekuasaan.

“Sudah saatnya dalam Pemilu 2024, semua pihak untuk bersama-sama mendorong kampanye dengan menyodoran gagasan-gagasan membangun, menghindari penggunaan politik identitas," ungkap Dr  Stevanus, Sabtu (06/05/2023).

Politik Identitas menurut Stevanus jika digunakan dalam meraih kekuasaan akan membawa perpecahan. politik identitas dapat menciptakan polarisasi dan ketegangan di masyarakat karena menempatkan kepentingan kelompok atau individu di atas kepentingan umum.

“Indonesia sebagai suatu negara yang sangat majemuk sangat rentan dengan isu politik identitas. Indonesia ditakdirkan hidup dengan kemajemukan suku, ras, adat istiadat, agama, budaya dan bahasa yang berbeda-beda. Setiap perbedaan berpotensi untuk di dorong sebagai amunisi dalam Politik Identitas. Terlebih di Era digital, pemanfaatan sosial media dan internet yang tidak sehat akan membanjiri masyarakat dengan informasi-informasi hoax, fitnah dan gagasan negatif meraih kekuasaan tanpa mempertimbangkan keutuhan bangsa dan negara ini," sambungnya.

DIY saat ini memiliki Perda Pendidikan Pancasila dan Wawasan Kebangsaan dan merupakan Perda pertama di Indonesia yang menjadi dasar bagi pemerintahan DIY untuk terus bergerak membumikan kembali nilai-nilai Pancasila dan wawasan kebangsaan untuk menjaga Indonesia seperti yang diharapkan semua pihak. Perda ini bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila kepada masyarakat dan aparatur sipil negara, mewujudkan semangat nasionalisme dan cinta tanah air, terciptanya persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia, meningkatkan pemahaman tentang keistimewaan yogyakarta berbasiskan local wisdom.

"Tentu tujuan akhirnya adalah mewujudkan kerukunan dan ketentraman masyarakat dan hal itu semua sesuai dengan gerakan untuk mencegah timbulnya gagasan politik identitas yang bertentangan dengan semangat Nasionalisme kebangsaan kita semua," tandas dia.

Direktur Intelkam Polda DIY Kombes Pol. Syahbuddin Nasution, menyampaikan terkait dengan kondisi keamanan dan ketertiban DIY yang menjadi perhatian utama. Polda DIY terus melakukan upaya konkret untuk memastikan keamanan, namun berharap seluruh elemen masyarakat turut membantu dalam mewujudkan terciptanya ketertiban di wilayah hukum Polda DIY.

“Silahkan cek, kami secara periodic, secara rutin melaksanakan kegiatan Patroli Dini Hari. Memantau situasi, menjaga agar DIY tetap dalam kondisi aman. Terkait dengan kenakalan remaja, kriminalitas jalanan yang dilakukan remaja. Orangtua juga diharapkan kerja samanya untuk dapat memberikan pemahaman dan menjaga anak-anak mereka untuk tidak melakukan tindakan yang menjurus kepada tindakan kriminal. Pastikan bahwa anak-anak tidak keluar rumah pada malam hari tanpa ada maksud dan tujuan yang jelas agar terhindar dari ajakan untuk berbuat yang meresahkan masyarakat," ungkapnya.

Sementara, Dr Wibowo menyoroti tentang pentingnya pemahaman wawasan kebangsaan bagi mahasiswa, generasi muda yang saat ini merupakan generasi penerus bangsa dan merupakan segment yang cukup besar dalam Pemilu 2024. Mahasiswa dan anak muda diminta terlibat aktif dalam Pemilu 2024, menjaga proses Pemilu 2024 berjalan lancar, demokratis, bersih, jujur dan bebas dari politik identitas.

“Generasi muda harus lebih cermat dalam memilih, pastikan bahwa pilihannya merupakan kandidat atau partai yang mendorong gagasan yang membangun, tidak menggunakan politik identitas sekedar untuk mencapai kekuasaan. Pilihan dalam pemilu 2024 akan mempengaruhi pembangunan dan kondisi negara hingga 5 tahun kedepan”, pungkas Dr. Wibowo. (Fxh)

Sentimen: positif (98.4%)