'Duet Maut' Sri Mulyani & Bos BI Tambah Dolar di Indonesia
CNBCindonesia.com Jenis Media: News
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memastikan akan berupaya maksimal untuk menambah pundi-pundi valuta asing atau dolar AS di dalam negeri.
Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan, sesuai dengan aturan yang ada di dalam Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2019, bahwa Devisa Hasil Ekspor Sumber Daya Alam (DHE SDA) wajib direpatriasi di dalam negeri, dan sebagian besar sudah masuk ke rekening khusus. Masalahnya, kata Perry, saat ini para pemegang DHE SDA tersebut belum bisa menahan dolar AS agar 'betah' di perbankan Indonesia.
Oleh karena itu, BI bersama otoritas terkait yang tergabung dalam Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), akan terus mencari formula untuk bisa membuat para eksportir dan importir yang memegang DHE bisa lebih lama memarkirkan dolarnya di dalam negeri.
"Ini sedang koordinasi di bawah KSSK dan perbankan, bagaimana agar eksportir-eksportir yang punya DHE ini betah lebih lama," jelas Perry dalam konferensi pers KSSK, Kamis (3/11/2022).
Cara yang akan ditempuh BI, Kementerian Keuangan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) adalah melalui pemberian insentif.
"Baik dari insentif pajak suku bunga atau insentif suku bunga dan mekanisme suku bunga yang menarik yang akan kami rumuskan," jelas Perry.
"Agar hasil DHE dari SDA bukan hanya masuk, tapi bertahan lebih lama untuk mendukung stabilitas makro ekonomi dan stabilitas nilai tukar," tambah dia lagi.
Dalam kesempatan yang sama, Sri Mulyani juga menjelaskan, melalui Direktorat Jenderal Bea Cukai, pihaknya akan memonitor ekspor dari berbagai jenis barang hasil sumber daya alam, seperti yang tertuang di dalam peraturan pemerintah.
"Kami melakukan tracking kepada para eksportir dan penempatan dananya di perbankan. Kita akan terus meningkatkan daya atraksi penempatan DHE di perbankan Indonesia," jelas Sri Mulyani.
"Sehingga bisa setara dengan negara-negara di sekitar kita, region kita. Itu akan menjadi salah satu yang terus akan kita tingkatkan dengan Bank Indonesia dan tentu dengan kementerian lain," kata Sri Mulyani lagi.
[-]
-
'Kiamat' di Mana-mana, Sri Mulyani & Bos BI Wajib Kompak
(hsy/hsy)
Sentimen: positif (98.3%)