Sentimen
Informasi Tambahan
BUMN: TransJakarta
Event: vaksinasi
Kab/Kota: Bogor, Depok, Beijing
Kasus: covid-19
Tokoh Terkait
Bima Arya
China Sebut Virus Covid-19 Tetap Bahaya Meski WHO Cabut Status Darurat Pandemi
Prfmnews.id Jenis Media: Nasional
PRFMNEWS – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengumumkan status darurat global pandemi Covid-19 sudah berakhir pada Jumat 5 Mei 2023.
Atas pencabutan status darurat global pandemi oleh WHO, China merespons dengan menyatakan bahwa keberadaan virus SARS-CoV-19 pemicu Covid-19 tetap berbahaya.
“Virus Covid-19 tetap berbahaya dan China akan terus memantaunya sambil meningkatkan vaksinasi di antara kelompok berisiko tinggi,” kata Kepala Panel Pakar Respons Covid-19 China Komisi Kesehatan Nasional, Liang Wannian, dikutip prfmnews.id dari Reuters.
Baca Juga: Bule Viral Ngamuk Aniaya 2 Nenek Ditangkap Polisi, Tusuk dan Injak Korban di Apartemen Jakarta
WHO mengakhiri tingkat kewaspadaan tertinggi terhadap Covid-19 setelah lebih dari tiga tahun menyatakan virus tersebut sebagai darurat kesehatan global.
Usai mendeklarasikan pencabutan status darurat global tersebut, WHO meminta negara-negara di dunia saat ini harus menghadapi virus tersebut selain penyakit menular lainnya.
“Berakhirnya status darurat tidak berarti Covid-19 akan hilang, tetapi dampak penyebarannya sekarang dapat dikendalikan secara efektif,” ujar Liang Wannian.
Baca Juga: Siapkan Rute Baru Bus Trans Pakuan Terhubung TransJakarta, Bima Arya: Bogor-Jakarta Tidak Lewat Depok
Liang menegaskan pula China akan terus memantau mutasi virus, memperkuat vaksinasi di antara kelompok berisiko tinggi, serta berupaya meningkatkan kemampuan pengobatan Covid-19.
Menurutnya, sejak lama China mempertahankan kebijakan nol Covid-19 setelah sebagian besar negara mulai hidup berdampingan dengan keberadaan virus tersebut.
China, tuturnya, baru mulai meninggalkan kebijakan pembatasan Covid-19 pada akhir tahun 2022.
Pada Februari 2023, para pemimpin tertinggi China mengumumkan "kemenangan mutlak" melawan Covid-19 dan mengklaim miliki data tingkat kematian terendah di dunia, meskipun para ahli mempertanyakan data Beijing tersebut.***
Sentimen: positif (50%)