Sentimen
Negatif (97%)
6 Mei 2023 : 23.05
Tokoh Terkait

Suku Bunga Capai Rekor, Resesi hingga 2024

6 Mei 2023 : 23.05 Views 3

CNBCindonesia.com CNBCindonesia.com Jenis Media: News

Suku Bunga Capai Rekor, Resesi hingga 2024

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank of England (BoE) pada hari Kamis (3/11/2022) mengerek suku bunga sebesar 75 basis poin atau 0,75%, kenaikan tertinggi sejak 1989. Kenaikan itu pun menempatkan suku bunga ke level 3% yang juga tertinggi sejak 2008.

Gubernur BoE Andrew Bailey pada konferensi pers mengatakan bahwa inflasi ini sangat perlu diperangi karena akan berdampak menuju resesi. BoE sendiri meramal resesi akan menghantam Negeri Big Ben itu hingga 2024 mendatang.

"Ini adalah jalan yang sulit di depan. Peningkatan tajam harga energi yang disebabkan oleh invasi Rusia ke Ukraina telah membuat kita lebih miskin sebagai sebuah bangsa," ujarnya dikutip dari AFP, Jumat (4/11/2022).

-

-

Kenaikan suku bunga terbaru mencerminkan pengetatan agresif oleh bank sentral di seluruh dunia karena harga pangan dan tagihan energi melonjak.

Pada hari Rabu, Federal Reserve Amerika Serikat (AS) melakukan kenaikan keempat berturut-turut sebesar 75 basis poin. Gubernur The Fed Jerome Powell memprediksi akan ada kenaikan lagi dalam waktu-waktu mendatang.

BoE mengatakan inflasi Inggris akan mencapai puncaknya pada 10,9% di tahun ini. Namun, dengan tingkat yang begitu tinggi, beberapa analis mengatakan suku bunga bank sentral masih bisa mencapai sekitar 5% dalam beberapa bulan mendatang.

"Tingkat seperti itu dapat membuat ekonomi Inggris mengalami kontraksi delapan kuartal berturut-turut. Pada saat yang sama, bagaimanapun, memperingatkan bahwa tidak mengharapkan biaya pinjaman naik setinggi ekspektasi pasar," tambah keterangan BoE.

Sementara itu, setelah prediksinya mengenai resesi, pound anjlok 2% terhadap dolar AS. Ini diperparah oleh tidak terwujudnya ekspektasi bahwa BoE akan menaikan suku bunga tidak begitu jauh.

"Masa-masa sulit ada di depan, dan kita akan melihat ekonomi, pasar, dan penurunan mata uang dalam beberapa bulan mendatang," kata Naeem Aslam, kepala analis pasar di Avatrade.


[-]

-

Inggris Krisis Biaya Hidup, Ekonomi Kini "Lampu Merah"
(luc/luc)

Sentimen: negatif (97%)