Sentimen
Positif (100%)
6 Mei 2023 : 08.46
Informasi Tambahan

BUMN: PT Pertamina

Pertamina Siap Jadi 'Panglima' Dalam Transisi Energi

6 Mei 2023 : 15.46 Views 3

CNBCindonesia.com CNBCindonesia.com Jenis Media: News

Pertamina Siap Jadi 'Panglima' Dalam Transisi Energi

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina (Persero) bersiap menjadi 'panglima' atau yang terdepan dalam mendukung transisi energi di Indonesia menuju netral karbon atau net zero emission (NZE) hingga tahun 2060. Tak tanggung-tanggung, untuk transisi energi ini Pertamina menyiapkan alokasi anggaran sebesar US$ 150 miliar atau sekitar Rp 2.322 triliun (asumsi kurs Rp 15.490 per US$).

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengungkapkan pihaknya telah menyisihkan anggaran baik untuk bisnis eksisting maupun Energi Baru dan Terbarukan (EBT) dalam beberapa tahun mendatang sebagai upaya Pertamina untuk ikut berkontribusi menurunkan emisi gas rumah kaca sesuai target pemerintah.

Terdapat beberapa program inisiatif Pertamina dalam mengembangkan energi hijau. Diantaranya adalah green hydrogen (hidrogen hijau), produk baterai kendaraan listrik (Electric Vehicle/ EV battery), pengembangan green refinery, dan peningkatan kapasitas terpasang geothermal.

-

-

"Kalau kita hitung sampai 2060 total angkanya berkisar US$ 120-150 miliar, besar sekali. Karena ini bisnis masa depan, termasuk pengembangan hidrogen, EV battery, dan semua energi baru yang dari sumber daya alam Indonesia kita kembangkan," ungkap Nicke di sela acara SOE International Conference di Nusa Dua, Bali, Senin (17/10/2022).

Asal tahu saja, sejak 2019, Pertamina sendiri sudah berupaya untuk menurunkan emisi karbon dalam beberapa lini bisnis perusahaan. Hasilnya, emisi karbon berhasil turun menjadi 29% pada 2021.

Nicke menyadari untuk mencapai netral karbon pada 2060 atau lebih cepat bukan perkara mudah, apalagi sumber daya alam Indonesia saat ini masih cukup melimpah. Oleh sebab itu, diperlukan akselerasi pemanfaatan sumber daya alam melalui teknologi serta peran negara maju dalam penggunaan teknologi tersebut.

"Kedua adalah keuangan akan investasi baru. Jadi kita perlu kolaborasi dan green financing dengan bunga menarik sehingga bisa feasible," ungkap Nicke. 

Tantangan lainnya, kata Nicke, terkait dengan persiapan sumber daya manusia (SDM) dalam transisi energi. Berdasarkan data Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) jumlah pekerja di sektor hulu migas mencapai puluhan ribu pegawai saat ini. "Bagaimana kami bisa menyiapkan ada teknologi transfer untuk orang ini agar relevan untuk masuk ke bisnis energi hijau. Penyiapan SDM harus dikelola bersama karena ini menjadi global challenge," ujar Nicke.

Saat ini memang, sebagian besar bisnis Pertamina masih didominasi oleh sektor minyak dan gas bumi (Migas). Namun yang pasti, operasional di sektor kilang maupun hulu Pertamina akan dibuat lebih efisien dalam menekan jumlah emisi karbon.

Tak hanya di hulu, Pertaminq juga menyiapkan beberapa program energi hijau di sektor hilir. Contohnya, Program Langit Biru dengan menyediakan produk Bahan Bakar Minyak (BBM) yang lebih ramah lingkungan dan pemakaian Bahan Bakar Nabati (BBN), hingga pemakaian teknologi Carbon Capture, Utilization & Storage (CCUS).

"Di hilir juga demikian, bagaimana masyarakat shifting ke BBM yang ramah lingkungan. Dari sisi kilang yang tadi kami dorong ke arah petrochemical ketika BBM berkurang itu kami proses petrochemical bisa segala macam, prosesnya kami bangun pabrik obat-obatan. Jadi, kilang kami dibagi dua," kata Nicke.

Keterlibatan masyarakat dalam tercapainya target NZE pada 2060, kata Nicke, juga cukup penting. Salah satunya bisa dimulai dengan penghematan penggunaan energi dalam kegiatan sehari-hari.

Jika masyarakat mulai mengurangi konsumsi BBM di dalam negeri, maka jumlah emisi karbon yang dihasilkan dari kendaraan konvensional juga akan ikut terpangkas. Selain itu, beban minyak subsidi yang ditanggung pemerintah akan menyusut.

"Kemudian, masyarakat didorong untuk membangun. Pertamina sudah bangun Desa Energi Mandiri, menggunakan energi di lokal, contoh sampah kita gunakan gas metan, kemudian ada PLTS, kalau itu sudah dikerjakan seluruh masyarakat akan lebih cepat, karena transisi energi perlu keterlibatan semuanya," Tutup Nicke.


[-]

-

BUMN Dorong Pertamina Lanjutkan 8 Inisiatif Transisi Energi
(pgr/pgr)

Sentimen: positif (100%)